Nabi Muhammad (SAW), Pemimpin Ideal Sepanjang Masa
Story Code : 1019248
Sebelum masuk ke karakteristik kepemimpinan Nabi Muhammad, ada baiknya untuk dicatat bahwa kepemimpinan, seperti yang diidentifikasi oleh para peneliti, adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang banyak untuk percaya dan bertindak untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman tentang Nabi (SAW) dalam Surat Al-Anbiya (ayat 73): "Dan Kami menjadikan mereka sebagai pemimpin untuk memberi petunjuk kepada manusia sesuai dengan perintah Kami, dan Kami mengilhami mereka untuk pekerjaan yang baik, dan untuk menegakkan Sholat dan menunaikan zakat. Mereka hanya menyembah Kami.”
Mari kita jelaskan kualitas yang membuat Nabi Muhammad (SAW) menjadi pemimpin yang ideal dan apa yang bisa kita pelajari darinya.
Kejujuran dan Kebenaran
Nabi suci dikenal sebagai Sadiq (jujur) dan Amin (dapat dipercaya) dan semua orang, bahkan musuhnya, tahu bahwa dia dapat dipercaya sepenuhnya. Sebelum Mabaath (ketika Nabi terpilih menjadi utusan Allah), orang-orang biasa memberinya aset mereka untuk disimpan.
Keberanian dan Ketegaran
Nabi Muhammad SAW memiliki keberanian yang luar biasa. Dia menghadapi bahaya dan malapetaka tetapi tidak pernah menunjukkan kelemahan atau rasa takut. Melalui saat-saat sulit dalam pertempuran, dia (SAW) tetap berada di garis depan dan titik-titik penting.
Berpegang pada Nilai
Utusan Allah berdiri teguh dalam menghadapi kedua ancaman dan tawaran yang dibuat oleh Quraisy dalam upaya untuk memaksa dia untuk meninggalkan pesannya. Dia berpegang teguh pada pesan ilahinya meskipun blokade keras yang dia dan rekan-rekannya telah alami.
Kebijaksanaan dan Pertimbangan
Nabi Muhammad terkenal dengan kebijaksanaannya karena ia biasa bertindak sesuai dengan situasi dan keadaan. Nabi (SAW) memastikan bahwa dia tidak membebani para sahabatnya lebih dari yang diperlukan, dia mengoreksi yang salah, dan mengambil keputusan yang tepat dalam posisi yang paling menantang.
Melakukan Konsultasi (Syura)
Nabi (SAW) menanggapi umatnya dan rekomendasi mereka dengan serius. Dia biasa berkonsultasi dengan teman-temannya di waktu yang berbeda dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan.
Kesabaran, Kemurahan hati dan Pengampunan
Nabi Muhammad (SAW) adalah lambang perdamaian dan rahmat. Setiap kali dia dianiaya oleh siapa pun, dia akan memaafkan mereka dan menahan diri dari menyimpan dendam.
Unifikasi dan Keadilan
Nabi suci (SAW) sangat ingin menyamakan antara Muslim dan menyatukan mereka. Dia mendirikan sistem Moakhat setelah Hijrah (migrasi), dia memerintahkan Muslim Madinah (Ansar) untuk merangkul dengan cinta dan ketulusan para migran Muslim yang menetap di Madinah.
Kesopanan
Nabi Muhammad (SAW) adalah model sempurna kesopanan dan kerendahan hati. Dia tidak pernah berbicara dengan keras atau dengan cara yang tidak pantas. Dia selalu melewati orang-orang dengan tenang sambil tersenyum. Dia tidak mengatakan apa pun untuk menghormati orang-orang.
Semangat Mengajar Orang
Utusan Tuhan sangat ingin meningkatkan kesadaran di antara para pengikutnya. Dia biasa mengajar mereka dan menghabiskan waktu bersama mereka di masjid.
Menetapkan Etika Perang
Nabi Muhammad (SAW) memberikan berbagai perintah kepada para pengikutnya dan mengadopsi praktik moral terhadap perilaku perang. Dia memerintahkan mereka untuk tidak membunuh wanita, anak-anak, pria tua dan lemah.[IT/r]