Raisi: Cepat Berakhirnya Perang ‘Israel’ vs Palestina diGaza Puncak Agenda Kunjungan Rusia
Story Code : 1101135
Berbicara kepada wartawan sebelum berangkat ke Moskow pada hari Kamis (7/12), Raisi mengatakan semua umat Islam dan negara-negara merdeka prihatin dengan situasi saat ini di Gaza.
Dia menambahkan bahwa upaya mendesak untuk menghentikan serangan bom rezim Zionis 'Israel' terhadap Gaza, mencabut blokade di Jalur Gaza, memberikan bantuan kepada warga Palestina di wilayah yang dilanda perang, dan membantu rakyat Palestina memulihkan hak absolut mereka akan menjadi upaya utama lainnya. topik yang akan dibahas.
Pihak berwenang Iran telah mengadakan pembicaraan dengan pejabat tinggi dari berbagai negara mengenai masalah Palestina dan serangan gencar Zionis ‘Israel’ terhadap Gaza, yang juga akan dilakukan selama kunjungan ke Moskow, katanya.
Rezim 'Tel Aviv' melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di wilayah pesisir, termasuk rumah sakit, tempat tinggal, dan rumah ibadah, sejak gerakan perlawanan Palestina melakukan serangan mendadak, yang dijuluki Operasi Badai al-Aqsa, di Zionis 'Israel'- menduduki wilayah Palestina pada 7 Oktober.
Sejak itu, rezim Zionis ‘Israel’ juga memberlakukan blokade total terhadap Gaza, sehingga menghambat akses Jalur Gaza terhadap makanan, air, dan obat-obatan.
Setidaknya 16.248 warga Palestina, termasuk 7.112 anak-anak dan 4.885 wanita, telah menjadi martir dan lebih dari 43.616 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti di wilayah tersebut sejak awal perang.
Di bagian lain dalam sambutannya, Raisi mengatakan peningkatan kerja sama politik, ekonomi, perdagangan, budaya dan berbasis pengetahuan antara Iran dan Rusia juga merupakan salah satu tujuan kunjungannya, yang berlangsung atas undangan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Iran juga menekankan bahwa pertukaran delegasi antara Tehran dan Moskow menunjukkan bahwa kedua belah pihak telah mengambil langkah-langkah untuk lebih meningkatkan hubungan dalam upaya untuk melayani kepentingan bilateral dan regional.
Iran dan Rusia memiliki pendirian yang sama mengenai perdamaian dan stabilitas di kawasan, memimpin pembangunan regional dan ekstra-regional, serta perjuangan melawan unilateralisme, ujarnya.
Raisi mengatakan Uni Ekonomi Eurasia, Dewan Kerjasama Shanghai dan kelompok negara berkembang BRICS telah mempersiapkan landasan bagi perluasan hubungan Tehran-Moskow dan hubungan dengan negara-negara regional dan sekutu.
Pada hari Selasa (5/12), Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menandatangani perjanjian di Moskow untuk melakukan upaya bersama melawan sanksi sepihak yang dikenakan pada kedua negara.[IT/r]