PM Italia: Israel Jatuh ke dalam 'Perangkap' Hamas
Story Code : 1142261
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni telah menyuarakan dukungannya untuk Zionis Israel, bersikeras bahwa negaranya terseret ke dalam perang di Gaza akibat serangan mendadak oleh kelompok militan Palestina Hamas pada awal Oktober.
Berbicara pada hari Sabtu (15/6) di konferensi pers setelah KTT G7 di Italia selatan, Meloni menyerukan pengakuan hak Israel dan Palestina untuk hidup damai dan aman.
“Sepertinya Zionis Israel sedang terjebak. Karena jebakan Hamas adalah mengisolasinya. Tampaknya hal ini berhasil,” kata Meloni, seraya mendesak mereka yang mendukung Yerusalem Barat “untuk memberikan pernyataan yang jelas mengenai keamanannya” dan menekankan bahwa “inilah yang sedang dilakukan Italia.”
Menanggapi pertanyaan wartawan tentang mengapa para pemimpin G7 tidak mengutuk serangan Israel di Gaza dan krisis kemanusiaan yang terus berlanjut di wilayah tersebut, perdana menteri mengatakan bahwa kita harus ingat “siapa yang memulai semua ini” dan bahwa “bukanlah Israel, tapi seseorang yang membunuh warga sipil, wanita dan anak-anak.”
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan operasinya di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di desa-desa di Israel selatan, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan 250 lainnya disandera. Data terbaru dari otoritas kesehatan Gaza menunjukkan bahwa lebih dari 37.200 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 85.000 lainnya terluka sejak awal kampanye militer.
Meloni juga menyoroti “hak rakyat Palestina untuk memiliki negara sendiri dan hidup secara damai.”
“Ini satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini, tugas kita adalah berdialog dengan semua orang,” tutupnya.
Perang Israel dengan Hamas dan pengepungan Gaza telah menuai kritik internasional dalam beberapa bulan terakhir, termasuk ancaman sanksi. Yerusalem Barat baru-baru ini mengalami penurunan dukungan Barat karena meningkatnya jumlah korban tewas dan semakin parahnya krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Pihak berwenang Zionis Israel telah berulang kali menyatakan bahwa mereka akan menetralisir Hamas dalam upaya melindungi negara dari terorisme. Sebelumnya pada hari Minggu, IDF mengumumkan “jeda taktis” dalam aktivitas militer di sepanjang rute di Gaza selatan untuk memungkinkan bantuan didistribusikan.[IT/r]