Sanaa: Pernyataan AS tentang Timur Tengah dan Gaza Mengungkap Standar Ganda dan Sikap Bermuka Dua
Story Code : 1143408
Kementerian Luar Negeri Yaman menyerukan Amerika Serikat untuk berhenti mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
“Pernyataan Departemen Luar Negeri AS dan pejabat senior Amerika mengenai memburuknya situasi di Timur Tengah dan kejahatan perang serta genosida yang dilakukan oleh Zionis terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dengan sikap politik, militer, keuangan, dan politik Amerika yang terang-terangan.” dukungan logistik, hanyalah sebuah contoh nyata dari kebijakan standar ganda dan sikap bermuka dua dari para pejabat Amerika yang setia kepada entitas Zionis yang sedang merebut kekuasaan,” kata Kementerian dalam sebuah pernyataan.
Sanaa menegaskan kembali bahwa operasi yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) terhadap kapal Zionis Israel atau kapal tujuan Israel merupakan “tindakan kemanusiaan dan hukum” yang bertujuan menghentikan kejahatan perang dan genosida yang dilakukan oleh pendudukan Zionis Israel yang didukung dengan dukungan dan perlindungan AS yang melanggar hukum internasional, Piagam PBB, dan nilai-nilai kemanusiaan.
Pernyataan tersebut meminta Amerika Serikat untuk berhenti mencampuri urusan dalam negeri negara lain, menjelaskan bahwa penangkapan yang dilakukan otoritas Yaman sesuai dengan konstitusi negara dan undang-undang untuk membela kepentingan negara.
Pada tanggal 10 Juni, Pasukan Keamanan Yaman mengungkap jaringan spionase besar yang dioperasikan oleh badan intelijen Amerika dan Zionis Israel. Para pejabat mengungkapkan bahwa jaringan tersebut telah aktif di berbagai institusi di Yaman sejak tahun 2015.
Pasukan Keamanan Yaman mengungkap jaringan spionase besar yang dioperasikan oleh badan intelijen Amerika dan Zionis Israel.
Para pejabat mengungkapkan bahwa jaringan tersebut telah aktif di berbagai institusi di #Yaman sejak 2015.#Amerika Serikat pic.twitter.com/WX6lrrggRa
— Al Mayadeen English (@MayadeenEnglish) 11 Juni 2024
Sanaa mengakhiri pernyataannya pada hari Minggu dengan menyerukan Majelis Umum PBB untuk membahas politisasi bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh beberapa negara dengan tujuan mencampuri urusan dalam negeri negara penerima dan untuk menetapkan standar pemberian hibah dan bantuan kemanusiaan di negara-negara yang transparan dan jelas.
Pernyataan itu muncul tak lama setelah Washington menuduh YAF mengancam kebebasan navigasi internasional di Laut Merah dan menjatuhkan sanksi baru terhadap entitas di China karena diduga memasok bahan-bahan yang memungkinkan YAF membuat senjata canggih yang digunakan dalam serangan terhadap kepentingan Amerika Serikat dan sekutunya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa serangan Yaman terhadap kapal komersial tak bersenjata menghambat navigasi di jalur air penting, menekankan komitmen Amerika Serikat untuk menggunakan semua alat yang ada untuk mengganggu aliran bahan-bahan keperluan militer ke Yaman.
Hal ini juga terjadi sehari setelah dinas keamanan Yaman menerbitkan pengakuan ekstensif dari anggota jaringan spionase AS-Zionis Israel, yang mengungkapkan bahwa operasi mereka bertujuan untuk melemahkan sektor ekonomi Yaman dengan mengumpulkan data untuk mendukung kehadiran AS dan memajukan agendanya.[IT/r]