0
Friday 5 July 2024 - 23:04
Eropa - Zionis Israel:

Euro-Med: Israel Menggunakan Air Sebagai Senjata Genosida di Jalur Gaza

Story Code : 1145946
A displaced Palestinian boy carries water containers in Jabalia refugee camp, following an Israeli raid, in the northern Gaza Strip
A displaced Palestinian boy carries water containers in Jabalia refugee camp, following an Israeli raid, in the northern Gaza Strip
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med mengatakan dalam siaran pers baru yang dikeluarkan pada hari Kamis (4/7) bahwa rezim Tel Aviv sengaja menyebabkan kematian lebih dari 2,3 juta orang sebagai bagian dari perang genosida.

Euro-Med mencatat bahwa tim lapangannya mengamati kerusakan signifikan pada pabrik desalinasi di lingkungan al-Zaytoun, selatan Kota Gaza, akibat serangan Zionis Israel. Serangan tersebut merenggut nyawa seorang pemuda yang sedang mengisi galon air di sana dan menyebabkan beberapa orang lainnya terluka.

Stasiun tersebut, yang menyediakan layanan bagi sedikitnya 50.000 orang di beberapa lingkungan pemukiman terdekat, mengalami kerusakan parah setelah terkena bom berpemandu Zionis Israel yang menembus beberapa lantai dan meledak di lantai pertama.

Pernyataan tersebut mencatat bahwa penduduk Jalur Gaza menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan akses terhadap air seiring meningkatnya suhu di musim panas.

Perkiraan menunjukkan bahwa porsi air per kapita di Jalur Gaza telah menurun sebesar 97% karena kerusakan infrastruktur air yang parah. Akibat serangan gencar Israel, jumlah air per kapita di wilayah tersebut berkurang antara 3 dan 15 liter per hari.

Euro-Med menyoroti bahwa kehancuran dan kehancuran yang terus menerus dilakukan oleh tentara Israel membuat Jalur Gaza tidak dapat dihuni, terutama setelah sembilan dari sepuluh tangki air dan setengah dari jaringan air dihancurkan.

Rezim Israel sejauh ini telah membunuh sedikitnya 38.011 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 87.445 lainnya, sejak mereka melancarkan perang brutal di Jalur Gaza pada Oktober 2023, menurut kementerian kesehatan yang berbasis di Gaza.

Entitas pendudukan juga telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan, dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.

Rezim tersebut menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional karena pengadilan tinggi telah memutuskan bahwa Zionis Israel harus segera menghentikan aktivitas militernya di Rafah. Ini adalah tempat di mana lebih dari satu juta warga Palestina berlindung dari perang sebelum diserbu pada tanggal 6 Mei.[IT/r]
Comment