Ribuan Pemukim Israel Mencari Perlindungan Ketika Hizbullah Menembakkan Serangan Rudal
Story Code : 1148429
Rockets fired from southern Lebanon are intercepted by Israel's Iron Dome air defense system over the Upper Galilee region
Media Zionis Israel pada hari Kamis (18/7) mengatakan bahwa 60.000 pemukim yang dilanda kepanikan bergegas ke tempat perlindungan setelah Hizbullah menyerang Meron, Nahariya dan pemukiman lain di wilayah pendudukan.
Sebanyak 80 roket ditembakkan oleh Hizbullah sebagai pembalasan atas serangan udara Israel baru-baru ini di Lebanon selatan yang menewaskan tiga anak Suriah.
Sirene peringatan diaktifkan semalaman di Nahariya dan komunitas-komunitas di seluruh Galilea Barat, yang terletak di wilayah pendudukan Israel utara dan Lebanon selatan, menyusul rentetan tembakan roket oleh Hizbullah sebelumnya, menurut media.
Hizbullah dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu mengatakan bahwa kelompok tersebut telah menembakkan rentetan roket yang menargetkan permukiman Israel sebagai pembalasan atas serangan udara baru-baru ini di Lebanon selatan, dengan total tujuh permukiman dibombardir.
“Pejuang Perlawanan Islam menargetkan pemukiman Sa'ar dan Gesher HaZiv dengan puluhan roket Katyusha, sebagai bagian dari respons terhadap serangan Zionis Israel terhadap desa-desa selatan yang teguh, rumah-rumah aman, dan menargetkan warga sipil, terutama yang mengerikan. pembantaian di kota Umm al-Tout, mengakibatkan tiga anak menjadi syahid,” kata pernyataan itu.
Selain itu, pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah dalam sambutannya pada hari Rabu (17/7) memperingatkan rezim Zionis Israel, “Front kami di Lebanon akan tetap aktif selama agresi terhadap Gaza, rakyatnya, dan perlawanannya terus berlanjut dalam segala bentuknya.”
Pemimpin Hizbullah memperingatkan bahwa potensi kelanjutan agresi rezim terhadap Gaza akan mendorong perlawanan Lebanon untuk mulai menargetkan “pemukiman baru Zionis Israel yang sebelumnya tidak tersentuh.”
Dia menambahkan bahwa rezim Zionis Israel “menderita di berbagai bidang: tentara, dinas keamanan… partai politik, imigrasi, kepercayaan diri, kepercayaan masyarakat untuk tetap tinggal, dan pandangan dunia terhadap rezim tersebut.”
“Ini adalah hasil perjuangan dan ketabahan tanpa henti,” kata Nasrallah.
Kedua belah pihak hampir setiap hari saling baku tembak di sepanjang perbatasan selatan Lebanon sejak Israel melancarkan perang genosida di Jalur Gaza pada Oktober lalu.
Para pejabat Hizbullah telah berulang kali mengatakan mereka tidak ingin berperang dengan Israel, dan menekankan bahwa mereka siap jika hal itu terjadi.
Gerakan perlawanan Lebanon telah berjanji untuk terus melakukan serangan balasan sebagai solidaritas terhadap Palestina selama Zionis Israel melanjutkan kampanye biadab di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 38.794 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.[IT/r]