Islamic Center Hamburg Ditutup, Iran Pertanyakan Hak Kebebasan Beragama di Jerman
Story Code : 1150150
Pemerintah Jerman pada Rabu (24/7) menutup Islamic Center Hamburg (IZH) atau yang juga dikenal dengan Masjid Biru atau Masjid Imam Ali serta seluruh organisasi yang terkait dengan lembaga tersebut di seluruh Jerman. Mereka mengatakan bahwa lembaga ini mempromosikan paham ekstrimisme Islam dan ideologi totalitarian. Kementerian Dalam Negeri Jerman saat ini sedang menyelidiki 53 pihak yang terkait dengan IZH di seluruh negara bagian Jerman.
Selain pemerintah Iran, keputusan tersebut juga dikecam oleh Ahlulbait World Assembly yang merupakan organisasi keagamaan yang berbasis di Qom, Iran. Organisasi tersebut menyatakan bahwa alasan yang digunakan pemerintah Jerman untuk menutup IZH justru terbalik dan tidak bisa diterima.
"Jerman menutup IZH dengan tuduhan bahwa lembaga itu mempromosikan ekstrimisme, padahal justru IZH-lah yang menjadi tameng melawan ekstrimisme, takfirisme serta konflik. Tuduhan itu sama sekali tidak memiliki dasar baik secara hukum maupun kemanusiaan," tegas organisasi itu.
Islamic Center Hamburg merupakan lembaga keagamaan berusia 70 tahunan di Jerman. Lembaga yang dibentuk berkat jasa Ayatullah Agung Hossein Boroujerdi itu merupakan pusat studi keislaman yang mempromosikan dialog lintas iman, koeksistensi yang damai serta perlawanan terhadap ekstrimisme dan kekerasan atas nama agama. [IT/G]