Salat Jenazah Massal Digelar untuk Martir Ismail Haniyeh di Tehran
Story Code : 1151432
Leader of the Islamic Revolution Imam Sayyed Ali Khamenei has led funeral prayers for Hamas’s Political Bureau Chief Ismail Haniyeh
Ayatollah Khamenei memimpin salat jenazah untuk pemimpin Hamas yang terbunuh https://t.co/H2bpVpmkpm pic.twitter.com/6HXs3ocLQf
— Press TV 🔻 (@PressTV) 1 Agustus 2024
Dalam sebuah upacara yang diadakan di Universitas Tehran pada hari Kamis (1/8), Imam Khamenei memberikan penghormatan kepada kepala Hamas dan pengawalnya, yang diidentifikasi sebagai Wasim Abu Shaaban.
Kerumunan besar pelayat Iran mengambil bagian dalam prosesi pemakaman pejabat Hamas yang terbunuh.
Kerumunan besar pelayat mengiringi peti jenazah Haniyeh yang terbunuh, pengawalnya ke Azadi Sq. pic.twitter.com/V7DrK6Fm2z
— Press TV 🔻 (@PressTV) 1 Agustus 2024
Haniyeh berada di ibu kota Iran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran yang baru terpilih Masoud Pezeshkian pada hari Selasa, di mana ia didampingi oleh para pemimpin Poros Perlawanan lainnya.
Keluarga Haniyeh mengucapkan selamat tinggal kepada jenazahnya selama prosesi pemakamannya di Teheran #ImsailHaniyeh #Iran #pemakaman @PressTV pic.twitter.com/vkyix1tniX
— Press TV 🔻 (@PressTV) 1 Agustus 2024
Dalam sambutannya, Ketua Parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf mengatakan bahwa rezim Israel putus asa menghadapi para pejuang perlawanan.
Ia menambahkan bahwa kejahatan rezim Tel Aviv berakar pada ketidakmampuannya untuk melawan pasukan perlawanan.
Anggota parlemen senior Iran itu menekankan bahwa Zionis Israel akan melakukan "kesalahan strategis" jika menganggap bahwa menargetkan garis depan perlawanan akan berdampak pada perkembangan yang sedang berlangsung di kawasan tersebut.
Qalibaf mengatakan era "tabrak lari" bagi Zionis Israel yang menganut sistem apartheid dan sekutu utamanya, AS, telah berakhir.
"Adalah tugas kita untuk bereaksi di tempat dan waktu yang tepat," tegasnya.
Juru bicara Iran itu memperingatkan bahwa rezim Israel akan membayar "harga yang mahal" atas tindakan pembunuhannya.
Ia mencatat bahwa langkah rezim Zionis Israel untuk membunuh komandan perlawanan di Iran dan Lebanon adalah hasil dari "kelemahannya" dan berkata, "Tindakan teror semacam itu tidak akan berdampak pada [kelanjutan] jalan kita."
Menunjuk pada perang genosida rezim Tel Aviv terhadap rakyat Palestina di Gaza, khususnya wanita dan anak-anak, Qalibaf menambahkan, "Kita menyaksikan konfrontasi kemanusiaan dengan kejahatan di sana."
Pada hari Rabu, Imam Khamenei memperingatkan rezim Zionis Israel tentang "tanggapan keras" atas pembunuhan Haniyeh, dengan mengatakan bahwa adalah tugas Republik Islam untuk membalas dendam atas darah pemimpin perlawanan Palestina tersebut.
"Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu kita tercinta di tanah air kita dan meninggalkan kita dalam kesedihan, tetapi mereka juga menyiapkan dasar untuk hukuman keras bagi dirinya sendiri," kata Pemimpin tersebut.[IT/r]