Deplu: AS Mendesak Negara-negara untuk Menyampaikan Pesan kepada Iran Agar Tidak Meningkatkan Ketegangan
Story Code : 1152272
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Senin (5/8) mendorong semua pihak di Timur Tengah untuk menghindari "eskalasi", menurut juru bicaranya, karena kekhawatiran meningkat akan serangan balasan Iran yang akan datang terhadap Zionis "Israel".
Matthew Miller mengatakan kepada wartawan, "Penting bagi semua pihak untuk mengambil langkah-langkah selama beberapa hari mendatang untuk menahan diri dari eskalasi dan meredakan ketegangan."
Blinken berbicara pada hari Senin dengan Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Mesir, keduanya merupakan aktor penting dalam negosiasi gencatan senjata potensial beberapa hari setelah Zionis "Israel" membunuh kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Tehran.
Ketika ditanya apakah Iran memiliki hak untuk menanggapi, Miller menyatakan bahwa serangan Iran tidak akan menguntungkan "kepentingan rakyat Iran atau wilayah yang lebih luas," memperingatkan mereka "jangan mengambil langkah ini."
Miller merujuk pada serangan balasan Iran terhadap Zionis "Israel" pada bulan April setelah pendudukan menyerang konsulat Iran di Damaskus dan menyebutnya sebagai "momen bahaya nyata bagi kawasan tersebut."
"Namun, setiap kali terjadi salah satu siklus eskalasi ini, ada risiko pihak-pihak salah perhitungan, ada risiko mereka mengambil tindakan yang tidak terkendali atau yang memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan," ungkapnya.
Patut dicatat bahwa AS belum menggambarkan tindakan genosida Zionis "Israel" di Gaza atau agresinya terhadap Lebanon sebagai "bahaya bagi kawasan tersebut."
Miller lebih lanjut menjelaskan bahwa negara-negara telah didesak untuk "menyampaikan pesan kepada Iran dan mendesak negara-negara untuk menjelaskan kepada Iran bahwa sama sekali tidak sesuai dengan kepentingan mereka untuk meningkatkan konflik ini."
Nasser Kanaani, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, mengatakan pada hari Senin bahwa terorisme melekat pada rezim Zionis Israel, yang kelangsungan hidupnya bergantung pada "terorisme negara", seraya menambahkan bahwa Iran berhak untuk mempertahankan keamanan nasional, kedaulatan, dan integritas teritorialnya dan tidak boleh ada keraguan dalam menghukum "rezim Zionis yang suka bertualang."
Ia membantah adanya kontak dengan pendudukan Zionis Israel, dengan menegaskan bahwa "kami tidak perlu mengirim pesan dari siapa pun kepada rezim Zionis karena kami tidak menganggapnya sah."
"Kami menganggap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertanggung jawab atas pembunuhan baru-baru ini di Tehran, dan kami telah menulis surat kepada mereka dan meminta pertemuan," tegasnya.[IT/r]