Hamas Pilih Yahya Sinwar Sebagai Direktur Politik Gantikan Haniyeh

Pejabat senior Hamas, Osama Hamdan mengatakan bahwa pemilihan Sinwar terjadi secara aklamasi di jajaran kepemimpinan Hamas. Sinwar secara efektif akan berpindah dari biro militer ke biro politik. 

Sebelumnya, Sinwar juga naik menjadi kepala biro militer Hamas menggantikan Haniyeh pada 2017 lalu. Sama seperti Haniyeh, Israel sudah lama mengincar nyawa Sinwar. Ia disebut-sebut sebagai salah satu dalang utama dibalik Operasi Badai Al-Aqsa. 

Rezim Zionis Israel menghargai kepala komandan 61 tahun ini dengan USD 400.000. IOF mengklaim sebenarnya mereka mengetahui dimana posisi Sinwar namun enggan membunuhnya karena urusan kesepakatan tawanan. 

Namun dengan pembunuhan Haniyeh, dapat dikatakan bahwa Zionis telah membunuh kesepakatan tersebut. Qatar selaku mediator dari kesepakatan itu sampai mengatakan "Bagaimana anda mengaku ingin perundingan berlanjut jika anda sendiri yang membunuh perundingnya?"

Pemilihan Sinwar menunjukkan sistem di dalam kepemimpinan Hamas yang dinamis dan adanya saling pengertian di antara para pemimpin dalam seluruh cabangnya berkaitan dengan kemana gerakan ini menuju. 

Terpilihnya Sinwar juga memberikan sebuah pesan bahwa Hamas memilih seorang yang memimpin jihad dan perlawanan di medan perang Gaza selama lebih dari 300 hari sebagai kepala biro politiknya. Mulai saat ini, tim perunding dan negosiasi kesepakatan gencatan senjata, yang sebelumnya dipimpin oleh Haniyeh, kini akan dipimpin oleh Sinwar. [IT/G]