0
Saturday 10 August 2024 - 16:39
Zionis Israel vs Palestina:

12 Tentara Israel Terluka di Gaza dalam Sehari, Jumlah Korban Menjadi 4.284

Story Code : 1153125
Israeli occupation forces carry a wounded soldier off an armored personnel carrier to a waiting ambulance in Lebanon
Israeli occupation forces carry a wounded soldier off an armored personnel carrier to a waiting ambulance in Lebanon
Setidaknya 12 tentara pendudukan Zionis Israel terluka dalam pertempuran melawan Perlawanan Palestina di Jalur Gaza pada hari lalu.

Militer pendudukan Zionis Israel mengatakan bahwa 4.284 tentara dan perwira terluka dalam pertempuran sejak 7 Oktober 2023, 2.190 di antaranya terluka selama periode yang bertepatan dengan invasi darat Israel ke Jalur Gaza.

Selain itu, 689 tentara Zionis Israel tewas di berbagai medan sejak Operasi Banjir Al-Aqsa diluncurkan, sementara 639 mengalami luka kritis selama pertempuran dan 213 tentara dan perwira masih dirawat di rumah sakit.

Koresponden situs berita Zionis Israel Ynet, Chen Artzi Sror, menunjukkan meningkatnya jumlah kematian dan luka kritis di antara pasukan Zionis Israel dalam beberapa minggu terakhir di Front Utara dan di Jalur Gaza.

Sror mengatakan bahwa situasi terkini di dalam komunitas Israel tidak memungkinkan pendudukan untuk menyerap "ribuan orang yang terluka secara fisik dan mental kembali ke dalam komunitas."

Meningkatnya kerugian personel dan sistem
Kerugian personel Zionis Israel meningkat seiring dengan kerugian peralatan dan sistem di semua lini, di mana sedikitnya 500 kendaraan lapis baja, termasuk tank, telah rusak atau hancur sejak 7 Oktober 2023, menurut Maariv.

Dilaporkan juga bahwa pasukan pendudukan Zionis Israel telah menghabiskan lebih banyak amunisi daripada yang awalnya diharapkan dalam rencana komando militer Zionis Israel.

Surat kabar tersebut menerbitkan laporan tersebut pada akhir Juni dalam situasi yang sama sekali berbeda. Namun, kekurangan dan kerugian menjadi lebih mencolok karena komando Israel semakin mendekatkan kemungkinan perang habis-habisan dengan membunuh pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Tehran dan komandan Hizbullah Fouad Shokor di pinggiran selatan Beirut.

Dalam laporannya, Maariv menggarisbawahi bahwa dunia saat ini tengah menyaksikan era "perang panjang, tanpa penyelesaian," dengan mengatakan bahwa persediaan amunisi Zionis Israel diragukan cukup untuk menahan perang yang melelahkan seperti itu. Menekankan bahwa pasukan pendudukan "lelah secara fisik dan mental," surat kabar itu mengatakan bahwa dalam perang dengan Lebanon, pasukan Zionis Israel "tidak akan berada dalam kondisi terbaiknya."[IT/r]
Comment