Bagheri: Menanggapi Pembunuhan Haniyeh Tidak Dapat Dihindari
Story Code : 1156350
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, mengonfirmasi pada hari Senin (26/8) bahwa "balasan terhadap entitas Zionis Israel tidak dapat dihindari."
Dalam upacara pelantikan Menteri Pertahanan Iran yang baru, Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri menyatakan bahwa pembunuhan kepala biro politik Hamas, martir Ismail Haniyeh, di Tehran "adalah sesuatu yang tidak dapat dilupakan," dan menekankan bahwa balasan atas darahnya oleh Poros Perlawanan atau oleh Iran tidak dapat dihindari. Dia menekankan bahwa Iran "akan memutuskan bagaimana dan kapan akan membalas dendam dan tidak akan jatuh ke dalam perangkap provokasi media yang diprakarsai oleh musuh."
Jenderal Bageri juga menggarisbawahi bahwa "Poros Perlawanan pada gilirannya akan membalas dendam atas darah martir Haniyeh, masing-masing sesuai dengan rencana dan kemampuannya, dan apa yang kita saksikan kemarin hanyalah sebagian dari balas dendam itu."
Sebelumnya hari ini, Menteri Luar Negeri Abbas Araghshi menegaskan bahwa tanggapan Iran terhadap pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel selama kunjungannya ke Tehran akan "pasti dan penuh perhitungan."
Dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Italia, Antonio Tajani, Araghshi mengatakan Iran tidak menginginkan eskalasi, tetapi "tidak takut akan hal itu," dengan mencatat bahwa pembunuhan Martir Haniyeh dan pelanggaran "yang tidak dapat dimaafkan" terhadap kedaulatan dan keamanan nasional Tehran memerlukan tanggapan yang "pasti, penuh perhitungan, dan akurat".
Selain itu, Araghsi dijadwalkan bertemu dengan mitranya dari Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di Tehran, untuk membahas isu-isu regional.
Al Thani juga akan bertemu dengan Presiden Iran yang baru terpilih Masoud Pezeshkian.
Awal minggu ini, mantan komandan IRGC Mohsen Rezaei mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN pada tanggal 23 Agustus bahwa pembalasan Iran terhadap pembunuhan kepala politbiro Hamas akan terukur dengan baik sehingga Perdana Menteri Benjamin tidak dapat "menyelamatkan dirinya" dari krisis yang dialaminya.
"Tindakan Iran akan sangat diperhitungkan," kata Rezaei, seraya menambahkan, "Kami telah menyelidiki kemungkinan akibatnya. Dan kami tidak akan membiarkan Netanyahu, yang tenggelam di rawa, menyelamatkan dirinya sendiri." Mantan pejabat tinggi IRGC itu mengatakan bahwa harus ada gencatan senjata di Gaza segera, mengkritik Amerika Serikat dan Zionis "Israel" karena memperpanjang perang di Jalur Gaza.
"Jika pada minggu-minggu pertama perang Gaza, Amerika Serikat telah menghentikan Zionis Israel dan (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu, perang tidak akan berlanjut," katanya. "Jadi, elemen utama dari perluasan perang adalah AS dan Zionis Israel. Semakin meluasnya perang ini, semakin besar pula kerugian yang akan diderita Amerika Serikat."[IT/r]