0
Saturday 8 February 2025 - 04:35
AS - Lebanon:

Utusan AS Ortagus Bertemu Presiden Aoun, Berlakukan Aturan pada Lebanon

Story Code : 1189295
Morgan Ortagus US deputy special envoy for the Middle East
Morgan Ortagus US deputy special envoy for the Middle East
"Kami berterima kasih kepada sekutu kami Zionis Israel karena telah mengalahkan Hizbullah," kata Ortagus dalam konferensi pers, setelah pertemuan dengan Presiden Aoun.
 
"Ini semua berkat Presiden Lebanon Aoun dan Perdana Menteri terpilih Nawaf Salam dan semua orang dalam pemerintahan ini yang berkomitmen untuk mengakhiri korupsi, yang berkomitmen untuk melakukan reformasi dan yang berkomitmen untuk memastikan bahwa Hizbullah tidak menjadi bagian dari pemerintahan baru dalam bentuk apa pun," tambah diplomat AS tersebut.
 
"Kami telah menetapkan garis merah yang jelas dari Amerika Serikat bahwa (Hizbullah) tidak akan dapat meneror rakyat Lebanon dan itu termasuk dengan menjadi bagian dari pemerintahan," tambahnya, seperti dikutip oleh Associated Press.
 
Pernyataan Ortagus memicu kemarahan di Lebanon, dengan beberapa komentator, bahkan mereka yang menentang Hizbullah, menganggapnya sebagai perintah yang dipaksakan dan pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon.
 
Sementara itu, Presiden Aoun menekankan bahwa "stabilitas permanen di Lebanon selatan terkait erat dengan penyelesaian penarikan Zionis Israel dari wilayah yang didudukinya selama perang terakhir, dan implementasi penuh Resolusi 1701, termasuk ketentuan perjanjian gencatan senjata 27 November."
 
"Pembebasan tahanan Lebanon merupakan bagian integral dari perjanjian ini," tambah presiden, seperti dikutip oleh Kantor Berita Nasional Lebanon.
 
Kemudian pada hari Jumat (7/2), Kantor Pers Kepresidenan Lebanon mengeluarkan pernyataan yang mengatakan: "Kepresidenan tidak peduli dengan beberapa pernyataan yang dibuat oleh wakil utusan Timur Tengah AS Morgan Ortagus di Baabda."
 
Layanan Pelanggan: Layanan Pelanggan yang Dapat Diperbolehkan Perlindungan Lingkungan dan Perlindungan Lingkungan Panduan Pengguna — Kepresidenan Lebanon (@LBpresidency) 7 Februari 2025 [IT/r]
 
Comment