0
Saturday 8 February 2025 - 06:44

Venezuela Mengecam Penyitaan Pesawat oleh AS setelah Perundingan Tingkat Tinggi

Story Code : 1189304
Marco Rubio (PressTV).
Marco Rubio (PressTV).
Dilansir dari Press TV, selama kunjungan ke Republik Dominika pada hari Kamis, Menlu AS Marco Rubio mengawasi penyitaan jet Dassault Falcon 200, yang menandai kedua kalinya dalam waktu kurang dari setahun AS menyita pesawat milik pemerintah Venezuela.

Pesawat itu ditahan oleh otoritas Dominika di landasan udara militer di Santo Domingo setelah AS menuduhnya melanggar sanksi terhadap Venezuela.

Kementerian luar negeri Venezuela mengecam tindakan tersebut, dengan menyatakan, "Kami mengecam pencurian pesawat milik negara Venezuela yang tak tahu malu."

Kementerian tersebut juga menargetkan Rubio secara langsung, menyebutnya sebagai "tentara bayaran kebencian" dan "pencuri", dan bersumpah untuk "mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mengecam pencurian ini dan menuntut pengembalian segera pesawatnya."

Penyitaan itu terjadi hanya enam hari setelah utusan khusus Trump, Richard Grenell mengunjungi Caracas pada tanggal 31 Januari.

Perjalanan Grenell dilaporkan berfokus agar Presiden Venezuela Nicolás Maduro menerima pengembalian migran Venezuela yang dideportasi.

Selama kunjungan tersebut, Grenell berhasil membebaskan enam tahanan AS, yang dipuji Maduro sebagai "awal baru" yang potensial dalam hubungan dengan Washington.

Namun, Rubio dan pejabat AS lainnya tetap bersikap keras, dengan mengatakan bahwa AS tidak mengakui Maduro sebagai presiden sah Venezuela.

Pesawat yang disita itu dilaporkan telah digunakan oleh pejabat Venezuela untuk perjalanan ke Yunani, Turki, Rusia, Nikaragua, dan Kuba, dan berada di Republik Dominika untuk perawatan.

Ini adalah pesawat pemerintah Venezuela kedua yang disita oleh AS dalam lima bulan. Pada September 2024, pemerintahan Biden menyita pesawat lain di Republik Dominika yang telah digunakan untuk mengangkut Maduro dalam perjalanan internasional.

Pemerintahan Trump sebelumnya memberlakukan sanksi berat pada sektor minyak Venezuela dan mengakui pemimpin oposisi Juan Guaidó sebagai presiden sementara negara itu, meskipun upaya ini gagal menggulingkan pemerintahan Maduro. Meskipun Grenell baru-baru ini berkunjung, Rubio mengecilkan kemungkinan terobosan diplomatik, yang menandakan ketegangan yang terus berlanjut antara kedua negara.

Permusuhan AS terhadap Venezuela dimulai lebih dari dua dekade lalu dengan peluncuran Revolusi Bolivarian oleh mendiang pemimpin anti-imperialis dan revolusioner Venezuela Hugo Chavez.

Sejak pertengahan tahun 2010-an, pemerintah AS telah menjatuhkan sanksi ekstrem terhadap Caracas yang bertujuan untuk mengganggu stabilitas ekonomi negara kaya minyak tersebut.[IT/AR]
Comment