AS Setujui Kesepakatan Senjata Senilai $7 Miliar dengan ‘Israel’ di Tengah Agresi Gaza

Penjualan tersebut mencakup berbagai amunisi, perlengkapan panduan, sekering, dan peralatan pendukung terkait.
 
Selain itu, AS telah menyetujui penjualan rudal AGM-114 Hellfire dan peralatan terkait kepada Zionis Israel, yang bernilai sekitar $660 juta.
 
Persetujuan tersebut menyusul dukungan militer AS yang berkelanjutan untuk pendudukan Zionis Israel di tengah agresi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan Palestina yang diduduki, selain Lebanon dan Suriah.
 
Kesepakatan senjata terbaru ini terjadi setelah pemerintahan Biden sebelumnya menangguhkan pengiriman bom seberat 2.000 pon karena kekhawatiran atas serangan yang diharapkan Israel terhadap Rafah.
 
Trump Menyerukan Pengusiran Massal
Warga Palestina dari Gaza Persetujuan kesepakatan senjata tersebut bertepatan dengan dukungan mantan Presiden Trump baru-baru ini terhadap perang Israel di Gaza.
 
Dalam sambutannya di Air Force One bulan lalu, Trump menggambarkan Gaza sebagai "lokasi pembongkaran" dan menyerukan pengusiran massal penduduknya.
 
Tentara Zionis Israel 'sangat meragukan' keberhasilan rencana Trump untuk membersihkan etnis dan mengendalikan Gazahttps://t.co/M9Si1oynst
— The Cradle (@TheCradleMedia) 7 Februari 2025
 
"Saya ingin Mesir menerima orang. Dan saya ingin Yordania menerima orang. Kami hanya membersihkan semuanya," kata Trump, membingkai pemindahan paksa ini sebagai langkah menuju "perdamaian Timur Tengah."
 
Posisi ini digaungkan oleh menantu dan penasihat Trump, Jared Kushner, yang menyarankan bahwa tepi laut Gaza akan "sangat berharga" jika penduduk Palestinanya diusir.
 
Dukungan Bipartisan yang Berkelanjutan Penjualan tersebut tunduk pada tinjauan kongres, tetapi persetujuan atas kesepakatan semacam itu secara historis hanya menghadapi sedikit perlawanan.
 
Kesepakatan senjata terbaru ini mengikuti paket senjata senilai $8 miliar sebelumnya yang awalnya diusulkan di bawah pemerintahan Biden.
 
Meskipun beberapa anggota parlemen Demokrat telah berupaya menunda persetujuannya, dukungan militer Washington terhadap Zionis Israel tetap tidak tergoyahkan.[IT/r]