Bomber AS Terbang di Atas Laut Mediterania Ketika Pengiriman Bom Berat ke Israel Diumumkan
Story Code : 1191264
US Air Force's B-52 bomber flies over Skopje, North Macedonia
Skuadron ini terdiri dari dua Boeing B-52 Stratofortress, pesawat pembom strategis jarak jauh subsonik yang digerakkan dengan jet, dan empat pesawat Boeing KC-135 Stratotanker yang ditugaskan untuk pengisian bahan bakar pesawat tempur di udara, menurut data dari Flightradar24 pada hari Senin (17/2).
Pesawat Amerika tersebut lepas landas dari pangkalan Royal Air Force Mildenhall di Inggris pada hari Senin dan mencapai Laut Mediterania dekat Eropa Selatan dan Afrika Utara, dengan kemungkinan menuju Asia Barat.
Perkembangan ini terjadi dua hari setelah Amerika Serikat mengirimkan pengiriman 1.800 bom berat MK-84 ke rezim Zionis Israel.
Pengiriman ini ditangguhkan pada Mei 2024 oleh pemerintahan mantan Presiden AS Joe Biden karena kekhawatirannya mengenai potensi penggunaan bom tersebut di daerah padat penduduk di Jalur Gaza, tempat Zionis Israel sedang menjalankan perang genosida.
Namun, bulan lalu, penerus Biden, Donald Trump, mencabut larangan ekspor bom tidak berpandu seberat 2.000 pon (900 kilogram) ke rezim penjajah tersebut.
Pada 7 Oktober 2023, Israel meluncurkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza sebagai respons terhadap operasi bersejarah yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas. Operasi Banjir Al-Aqsa adalah pembalasan atas kekerasan yang dilakukan Zionis Israel terhadap rakyat Palestina selama beberapa dekade.
Setelah lebih dari 15 bulan agresi yang tak henti-hentinya, Zionis Israel akhirnya dipaksa untuk menyetujui gencatan senjata di Gaza yang mulai berlaku pada 19 Januari, setelah gagal mencapai tujuan yang dinyatakannya di wilayah yang terkepung tersebut.
Selama genosida di Gaza, yang menewaskan lebih dari 48.000 warga Palestina, AS mempercepat pengiriman miliaran dolar bantuan militer ke Zionis Israel, secara efektif memungkinkan dan mendukung kejahatan perang rezim tersebut terhadap rakyat Palestina.
Lebih dari 76.000 ton peralatan militer, sebagian besar dari AS, telah dikirimkan ke Zionis Israel selama genosida di Gaza, menurut data terbaru yang dirilis oleh kementerian urusan militer Zionis Israel.[IT/r]