Iran Dukung Stabilitas dan Pemerintahan Terpadu di Sudan

Qalibaf menyampaikan pernyataan tersebut selama pertemuan dengan menteri luar negeri Sudan, Ali Yusuf Ahmed Al-Sharif, di Teheran pada hari Senin (17/2_.
 
Ia menegaskan kembali dukungan Iran untuk stabilitas, pemerintahan terpadu, dan integritas teritorial di Sudan, sambil berharap bahwa tujuan-tujuan ini akan tercapai dalam waktu dekat.
 
Namun, Qalibaf memperingatkan bahwa musuh akan selalu menyusun "rencana baru" untuk mengganggu perdamaian di Sudan, dan mengatakan bahwa Sudan perlu menyusun rencana yang diperlukan untuk melawan rencana mereka.
 
"Kita harus tahu, pertama dan terutama, bahwa musuh negara-negara Islam di Kawasan ini adalah rezim Zionis," tambahnya.
 
Sudan terlibat dalam konflik yang mematikan selama dua tahun terakhir. Ratusan ribu orang telah tewas dan jutaan orang mengungsi dari rumah mereka.
 
Qalibaf mengatakan bahwa Iran sangat ingin meningkatkan hubungan politik dengan Sudan sambil juga mengejar hubungan ekonomi dan perdagangan.
 
Dia juga mengatakan bahwa Parlemen Iran, khususnya Kelompok Persahabatan Parlemen Iran-Sudan, siap untuk menjalin hubungan dengan Parlemen Sudan setelah stabilitas dipulihkan di negara itu.
 
Ahmed Al-Sharif mengatakan Sudan berterima kasih atas pernyataan dukungan Iran untuk stabilitas dan persatuan di negaranya.
 
Dia menambahkan bahwa Sudan siap untuk menjalin hubungan parlemen yang efektif dengan Iran setelah pembentukan Parlemen Sudan.
 
Selain itu, ia menyampaikan harapan bahwa Iran akan berkontribusi pada rekonstruksi Sudan.
 
Iran dan Sudan sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik mereka pada akhir tahun 2023 setelah beku selama tujuh tahun. [IT/G]