Warga Selatan Lebanon Kembali ke Rumah Setelah Penarikan Israel
Story Code : 1191353
Residents of South Lebanon Return Home after Israeli Withdrawal
Menurut koresponden Al-Manar, kerumunan warga bergegas untuk masuk bersamaan dengan patroli tentara Lebanon yang mulai membuka jalan dan menghapus penghalang-penghalang tanah. Patroli tentara Lebanon pertama kali memasuki kota Maroun al-Ras.
Pemulihan Dimulai Meskipun Kerusakan
Wali kota Yaroun mengonfirmasi kepada Al-Manar TV bahwa meskipun Zionis telah menghancurkan gedung balai kota dan fasilitas-fasilitas lainnya, mereka akan melakukan segala yang bisa untuk memudahkan warga memasuki kota tersebut. Kamera Al-Manar juga memantau warga Mays al-Jabal yang memasuki kota dengan berjalan kaki.
Masuk Secara Bertahap untuk Menjamin Keamanan
Warga kota Blida dan Muhaibib sepakat untuk memasuki desa mereka pada pukul sembilan pagi ini. Adapun warga kota Adaisseh, mereka menunggu di pintu masuk desa mereka untuk bisa melintasi alun-alun desa, setelah tentara Lebanon meminta mereka menunggu hingga tim rekayasa mereka selesai dengan operasi survei, setelah musuh melaksanakan beberapa ledakan pada malam hari.
Warga Berkemah di Pintu Masuk Kota
Warga Kfar Kila menghabiskan malam di pintu masuk kota agar mereka bisa melintas di belakang tentara Lebanon. Wali kota Kfar Kila, Mr. Hassan Sheet, mengonfirmasi bahwa mereka menunggu pengumuman dari tentara tentang titik nol untuk dapat memasuki kota dengan aman.
Pasukan pendudukan Zionis Israel telah menarik diri pada dini hari dari desa dan kota yang mereka duduki di selatan, namun tetap mempertahankan keberadaan mereka di lima titik utama di sepanjang perbatasan. Tentara Lebanon mulai dikerahkan di desa-desa Blida, Mays al-Jabal, dan Markaba.
Pada tengah malam, tentara Lebanon menyelesaikan penempatan mereka di kota-kota yang dibebaskan, dan tim dari regu rekayasa dan pekerjaan umum mulai menghapus penghalang tanah dan membersihkan jalan-jalan utama dari bahan peledak dan peluru yang belum meledak. Pasukan UNIFIL juga melakukan patroli di desa-desa tersebut dan mendirikan beberapa pos bersama dengan tentara Lebanon.
Masuk yang Tertunda untuk Memungkinkan Operasi Pembersihan
Pemerintah kota Burj al-Muluk, Houla, dan Mays al-Jabal juga mengimbau warga untuk "menunda masuk ke kota hingga besok, Rabu (19/2), untuk memberi waktu pada kendaraan tentara Lebanon yang bekerja untuk survei tanah yang telah ditinggalkan musuh, dan untuk menjaga keselamatan mereka."[IT/r]