Laporan: Israel Akan Membebaskan Anak-Anak Gaza yang Diculik Secara Sewenang-wenang sebagai Imbalan atas Jenazah 4 Tawanan
Story Code : 1191466
Relatives of Palestinian abductees, released as part of a ceasefire deal between the Hamas resistance group and Israel
Media Zionis Israel melaporkan pada hari Senin (17/2) bahwa para warga Palestina yang akan dibebaskan telah diculik meskipun mereka tidak terlibat dalam operasi Hamas pada 7 Oktober 2023.
Hamas diperkirakan akan mengumumkan nama keempat tawanan pada Kamis (20/2) pagi, dengan jenazah mereka dijadwalkan akan dikembalikan ke wilayah pendudukan pada hari yang sama.
Kamis menandai hari ke-33 dari perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Zionis Israel yang mengakhiri perang genosida selama 15 bulan di Jalur Gaza.
Pejabat Zionis Israel mengatakan bahwa pengembalian jenazah tawanan telah dimasukkan dalam lampiran yang belum dipublikasikan dari perjanjian gencatan senjata.
Hamas dijadwalkan akan membebaskan tiga tawanan Zionis Israel yang masih hidup pada hari Sabtu.
Zionis Israel melancarkan serangannya terhadap Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah Hamas melakukan operasinya terhadap entitas pendudukan sebagai balasan atas meningkatnya kekejaman terhadap rakyat Palestina.
Rezim Tel Aviv gagal mencapai tujuan yang dinyatakan, yaitu membebaskan tawanan dan mengeliminasi Hamas, meskipun telah menewaskan setidaknya 48.284 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza.
Setelah 15 bulan serangan brutal, Zionis Israel menerima persyaratan negosiasi yang telah lama diajukan oleh Hamas dalam gencatan senjata Gaza yang dimulai pada 19 Januari.
Gencatan senjata ini terdiri dari tiga fase, masing-masing berlangsung selama 42 hari. Dalam fase pertama—fase saat ini—total 33 tawanan Israel akan dibebaskan sebagai imbalan bagi sekitar 2.000 warga Palestina yang ditahan di penjara Zionis Israel.
Sejauh ini, Hamas telah membebaskan 19 tawanan Zionis Israel dan lima warga Thailand dengan imbalan 985 warga Palestina yang diculik.[IT/r]