Yaman Lanjutkan Serangan terhadap Kapal Israel Setelah Tenggat Waktu Pembukaan Perlintasan Gaza Berakhir
Story Code : 1195794
Members of the Yemeni Armed Forces’ partaking in a military parade in the capital Sana’a.
Angkatan Bersenjata Yaman mengeluarkan pernyataan pada hari Rabu (12/3), menyatakan bahwa serangan akan dilanjutkan sesuai dengan deklarasi yang dikeluarkan oleh Abdul-Malik al-Houthi, pemimpin gerakan perlawanan Ansarullah di negara itu.
Pemimpin Ansarullah sebelumnya memberikan waktu empat hari bagi rezim Zionis Israel untuk membuka kembali perlintasan yang telah ditutup Tel Aviv sebagai cara untuk menekan Hamas, kelompok perlawanan yang berbasis di Gaza, agar membebaskan tahanan Israel yang masih ditahan.
Penutupan perlintasan ini juga bertujuan untuk memberikan tekanan besar terhadap warga Palestina di Gaza, yang telah menderita akibat perang genosida selama lebih dari 15 bulan oleh Zionis Israel.
"Karena para mediator gagal mencapai tujuan ini (membuka kembali perlintasan dan mengizinkan masuknya bantuan), Yaman telah meningkatkan sikapnya dalam mendukung rakyat Palestina," kata pernyataan Angkatan Bersenjata Yaman.
Larangan bagi Kapal Israel
Dalam pernyataan tersebut, semua kapal Zionis Israel dilarang berlayar di zona operasi yang ditentukan, termasuk:
Laut Merah
Laut Arab
Selat Bab al-Mandab
Teluk Aden
Angkatan bersenjata Yaman memperingatkan bahwa kapal Zionis Israel yang mencoba menembus larangan ini akan menjadi target serangan di wilayah operasi tersebut.
"Larangan ini akan tetap berlaku hingga perlintasan ke Jalur Gaza dibuka kembali dan bantuan kemanusiaan, termasuk makanan dan obat-obatan, diizinkan masuk," bunyi pernyataan itu.
Dukungan Tak Tergoyahkan untuk Palestina
Angkatan Bersenjata Yaman kembali menegaskan solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina yang terus berjuang, baik di Gaza maupun Tepi Barat yang juga menghadapi serangan mematikan dari Zionis Israel. Mereka menekankan dukungan penuh untuk perlawanan Palestina.
Para pejabat Yaman, termasuk Abdul-Malik al-Houthi sendiri, sebelumnya telah menegaskan bahwa pasukan Yaman sepenuhnya siap untuk melanjutkan operasi militer jika bantuan kemanusiaan tidak diperbolehkan masuk ke Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, ketika Zionis Israel melancarkan perang besar terhadap Gaza, pasukan Yaman mulai menyerang kapal-kapal Israel serta kapal yang membawa pasokan ke wilayah pendudukan Palestina menggunakan serangan rudal dan drone.
Operasi ini telah memberikan dampak serius terhadap perekonomian Zionis Israel, menyebabkan kenaikan harga barang-barang konsumsi di kalangan pemukim ilegal Zionis Israel.[IT/r]