Temui Pejabat AS di Saudi, Ukraina Setujui Gencatan Senjata
Story Code : 1195843
Menurut pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan di Jeddah, Arab Saudi, Ukraina menyatakan kesiapannya untuk menerima usulan AS untuk memberlakukan gencatan senjata sementara selama 30 hari, yang dapat diperpanjang dengan kesepakatan bersama para pihak.
"Amerika Serikat akan menyampaikan kepada Rusia bahwa timbal balik Rusia adalah kunci untuk mencapai perdamaian," katanya.
Kedua pihak juga sepakat untuk menyelesaikan kesepakatan mineral langka "secepat mungkin" untuk memperluas ekonomi Ukraina dan menjamin keamanan jangka panjang negara tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mencari dukungan di Arab Saudi setelah perselisihannya dengan Presiden AS Donald Trump selama pertemuan di Washington pada bulan lalu.
Arab Saudi telah memainkan peran sebagai mediator dalam perang Ukraina-Rusia dengan memfasilitasi pertukaran tahanan dan menjadi tuan rumah pembicaraan damai antara Washington dan Moskow, karena pertemuan AS-Ukraina mendatang menandai sesi formal pertama sejak ledakan Gedung Putih.
Delegasi Ukraina, yang tidak termasuk Zelensky, bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz. Baik Rubio maupun Waltz menghadiri pembicaraan langsung dengan Rusia bulan lalu.
Berbicara sebelum pertemuan, Rubio mengatakan AS ingin mendapatkan lebih banyak rincian tentang Posisi Kyiv dan konsesi apa saja yang mungkin akan diberikan Ukraina, seraya menambahkan bahwa AS "dalam mode mendengarkan".
Banyak sekutu Barat Ukraina telah mendukung Kyiv dalam hal ini, tetapi pemerintahan Trump sejauh ini menolak untuk membuat komitmen konkret apa pun.
Menurut Institut Studi Perang, pemantau konflik yang berbasis di AS, Rusia saat ini menduduki sekitar 99% wilayah Luhansk dan 70% wilayah Donetsk, serta sekitar 75% wilayah Kherson dan Zaporizhzhia. [IT/G]