Teheran: Sanksi Baru terhadap Iran Menunjukkan Kemunafikan AS
Story Code : 1196412
Pernyataan Baghaei muncul sehari setelah Departemen Keuangan AS menetapkan Paknejad dan tiga entitas yang terlibat dalam perdagangan minyak Iran di Tiongkok, dan menyebut tiga kapal pengapalan sebagai properti yang diblokir untuk digunakan dalam transaksi tersebut.
Baghaei mengatakan larangan baru itu membantah klaim berulang kali oleh pejabat Amerika tentang kesiapan mereka untuk berunding dan menunjukkan permusuhan AS terhadap pembangunan, kemajuan, dan kemakmuran rakyat Iran.
Sanksi AS tersebut menyusul pengiriman surat dari Presiden Donald Trump kepada Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei ke Iran.
Dalam wawancara dengan Fox News minggu lalu, Trump mengancam akan melakukan aksi militer terhadap Teheran jika negara itu tidak terlibat dalam perundingan mengenai kesepakatan nuklir baru.
Baghaei mengatakan bahwa kecanduan AS terhadap kebijakan sanksi dan tekanan terhadap negara-negara independen melanggar aturan hukum di tingkat internasional dan menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.
"Tindakan jahat Amerika Serikat untuk mengganggu pertukaran ekonomi dan perdagangan Iran dengan negara-negara lain merupakan pelanggaran yang jelas terhadap prinsip-prinsip dasar dan aturan hukum internasional dan perdagangan bebas," katanya.
"Republik Islam Iran menganggap pemerintah AS bertanggung jawab atas konsekuensi dan dampak dari tindakan sepihak dan tidak sah tersebut," imbuhnya. [IT/G]