Drone Israel Targetkan Mobil di Lebanon Selatan, Satu Warga Sipil Tewas
Story Code : 1196581
Smoke rises from a car that was hit by an Israeli drone in Burj al-Moulouk.
Sebuah serangan udara Zionis Israel yang menargetkan sebuah kendaraan di Burj al-Molouk, Lebanon Selatan, menewaskan seorang warga sipil, demikian diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Lebanon pada Sabtu (15/3).
Zionis "Israel" telah melakukan serangan berkala di wilayah Lebanon sejak perjanjian gencatan senjata mulai berlaku pada 27 November 2024.
�� فيديو متداول يظهر اشتعال النيران في المركبة التي استهدفها الاحتلال الإسرائيلي في برج الملوك، قضاء مرجعيون، جنوب لبنان.
#الميادين_لبنان #جنوب_لبنان pic.twitter.com/lyIVOnQGBd
— الميادين لبنان (@mayadeenlebanon) 15 Maret 2025
Meskipun pendudukan Zionis Israel awalnya dijadwalkan menyelesaikan penarikan pasukannya dari Lebanon pada Januari, mereka diberikan perpanjangan hingga 18 Februari. Namun, Zionis Israel masih mempertahankan kehadiran militer di lima lokasi yang dianggapnya "strategis", yang merupakan pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata.
Media Zionis Israel: Normalisasi Lebanon-Zionis Israel 'Impian yang Jauh'
Di tengah meningkatnya laporan mengenai upaya pembicaraan untuk normalisasi hubungan antara Lebanon dan "Israel", media Israel pada Rabu melaporkan bahwa, menurut sumber yang mengetahui pembicaraan yang sedang berlangsung, tidak ada diskusi semacam itu saat ini.
Sumber tersebut menegaskan bahwa normalisasi adalah sesuatu yang masih jauh dari kenyataan, memperingatkan bahwa "klaim semacam itu dapat merugikan pembicaraan yang sedang berlangsung, yang saat ini berfokus pada demarkasi perbatasan."
Sebelumnya, Channel 12 Zionis Israel mengutip pejabat Zionis Israel yang mengatakan, "Kami berupaya mencapai normalisasi dengan Lebanon, dan pembicaraan baru-baru ini adalah bagian dari upaya ini."
Lebanon mengumumkan pada hari ini pembentukan tiga komite yang bertujuan menyelesaikan permasalahan yang belum terselesaikan dengan pendudukan Israel sebagai bagian dari implementasi Resolusi PBB 1701, sebagaimana dilaporkan oleh Al Mayadeen berdasarkan sumber-sumbernya.
Menurut rincian yang diberikan kepada Al Mayadeen, komite-komite ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Resolusi 1701 dan tidak mencakup negosiasi langsung antara Lebanon dan Zionis "Israel".
Sumber tersebut menegaskan bahwa komite ini bukan merupakan langkah menuju normalisasi hubungan dengan pendudukan Israel, dan semua rumor terkait hal itu tidak benar.
Namun, komite ini bertujuan untuk menyelesaikan tiga permasalahan utama yang belum terselesaikan:
1. Masalah terkait perbatasan Palestina-Lebanon yang masih diduduki.
2. Situs-situs "sengketa" di sepanjang perbatasan yang menjadi isu sejak perang 2006.
3. Lima posisi yang masih diduduki setelah perang terbaru.
Selain itu, komite juga akan meninjau nasib tahanan Lebanon yang ditahan di Zionis "Israel".[IT/r]