0
Sunday 16 March 2025 - 04:20
Iran - Belanda:

Araghchi: Iran Siap Terlibat dalam Pembicaraan dengan Negara-negara Eropa Berdasarkan Rasa Saling Menghormati dan Kepentingan Bersama  

Story Code : 1196588
Iranian Foreign Minister Abbas Araghchi (left) and the Netherlands’ Foreign Minister Caspar Veldkamp
Iranian Foreign Minister Abbas Araghchi (left) and the Netherlands’ Foreign Minister Caspar Veldkamp
Dalam panggilan telepon pada hari Sabtu (16/3), Araghchi dan Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp membahas cara-cara untuk mempromosikan hubungan bersama dan perkembangan regional dan internasional terkini.
 
Diplomat tertinggi Iran menegaskan kembali pendekatan negara itu untuk mengejar hubungan diplomatik yang baik dengan negara-negara lain.
 
Iran dan Eropa telah melakukan pembicaraan putus-nyambung sejak 2021, tiga tahun setelah Amerika Serikat secara ilegal dan sepihak meninggalkan perjanjian nuklir bersejarah -- yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Komprehensif  Aksi Bersama -- antara Iran dan negara-negara besar dunia, mengembalikan sanksi tidak sah Washington terhadap Republik Islam.
 
Pihak-pihak Eropa dalam perjanjian nuklir -- Inggris, Prancis, dan Jerman -- kemudian gagal memenuhi janji mereka untuk membawa Washington kembali ke dalam perjanjian tersebut.
 
Menanggapi ketidakpatuhan pihak lawan terhadap kewajibannya, Teheran memulai serangkaian langkah nuklir balasan, termasuk dengan mengaktifkan sentrifus yang lebih canggih.
 
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei pada hari Selasa mengatakan pembicaraan telah berlanjut antara Iran dan negara-negara Eropa dalam beberapa bulan terakhir.
 
"Kami sedang mengadakan negosiasi dengan negara-negara Eropa, China, dan Rusia, sebagai penanda tangan JCPOA, dan kami kemungkinan akan mengadakan pertemuan tingkat ahli dengan negara-negara ini dalam waktu dekat," Baghaei menambahkan.
 
Selama panggilan telepon tersebut, menteri luar negeri Belanda menunjuk pada hubungan yang mengakar antara Amsterdam dan Teheran dan mengatakan Iran memainkan peran penting dalam perkembangan regional.
 
Veldkamp menambahkan bahwa semua kapasitas diplomatik harus digunakan untuk meningkatkan pemahaman dalam hubungan internasional dan untuk menyelesaikan perselisihan.
 
Ia mencatat bahwa masalah tiga pulau Iran di Teluk Persia -- Tunb Besar, Tunb Kecil, dan Abu Musa - berkaitan dengan Iran dan Uni Emirat Arab.
 
Belanda mendukung interaksi antara Iran dan UEA berdasarkan peraturan internasional untuk menyelesaikan setiap perselisihan terkait hal ini, katanya.
 
Tiga pulau di Teluk Persia secara historis merupakan bagian dari Iran, yang buktinya dapat ditemukan dan didukung oleh banyak dokumen sejarah, hukum, dan geografis di Iran dan bagian lain dunia. Namun, Uni Emirat Arab telah berulang kali mengklaim pulau-pulau tersebut.[IT/r]
 
Comment