Tentara Lebanon Diperintahkan untuk Menanggapi Bentrokan di Perbatasan Suriah
Story Code : 1196985
Smoke rises in the Beqaa valley following clashes between Syrian militants and Lebanese Armed tribesmen
Presiden Lebanon Joseph Aoun telah memerintahkan militer untuk menanggapi setiap tembakan di sepanjang perbatasan utara dan timur negara itu dengan Suriah, menyusul serangkaian bentrokan keras yang melibatkan tentara Lebanon, pasukan Suriah, dan kelompok bersenjata di Lebanon timur laut.
Eskalasi dimulai setelah tiga orang bersenjata dari Suriah dilaporkan menyusup ke kota perbatasan Lebanon, al-Qasr, dekat Hermel.
Penduduk setempat menghadapi kelompok itu, menewaskan dua orang dan melukai yang ketiga.
Sebagai tanggapan, pasukan Suriah membombardir beberapa desa di sisi Lebanon, yang menyebabkan Tentara Lebanon membalas dengan "senjata yang sesuai" sambil memperkuat kehadirannya di wilayah tersebut.
Menurut pernyataan dari kantor presiden, Aoun menegaskan bahwa negara "tidak akan membiarkan" bentrokan seperti itu berlanjut.
Sementara itu, Angkatan Darat Lebanon mengonfirmasi bahwa komunikasi dengan otoritas Suriah terus dilakukan untuk menahan kekerasan dan menjaga stabilitas di sepanjang perbatasan.
Ketegangan semakin meningkat akibat tembakan artileri dari militan Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) di pedesaan al-Qusayr Suriah, yang menghantam kota al-Qasr di Lebanon, yang mengakibatkan kematian seorang anak dan empat orang lainnya cedera.
Drone pengintai Angkatan Darat Lebanon telah dikerahkan di wilayah perbatasan untuk memantau situasi.
Konfrontasi serupa telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir, dengan bentrokan pada bulan Februari antara penduduk Lebanon dan militan HTS, serta serangan artileri Suriah yang menargetkan desa-desa di wilayah Hermel.
Dengan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut, otoritas Lebanon berupaya mencegah kekerasan agar tidak lepas kendali.[IT/r]