Pesan di Balik Penargetan Yaman terhadap USS Harry Truman
Story Code : 1197423
Brigadier General Yahya Saree, Spokesman of Yemeni Armed Forces
AS bertaruh pada kemungkinan menundukkan Yaman kali ini dan memaksa mereka untuk mundur, setelah mereka melancarkan agresi langsung dan pendahuluan terhadap ibu kota, Sana'a, dan sejumlah provinsi.
Namun, respons Yaman cepat. Dalam waktu 72 jam, Angkatan Bersenjata Yaman melakukan empat operasi yang ditargetkan yang menargetkan kapal induk dan kapal-kapal pendampingnya menggunakan rudal dan pesawat nirawak, sebuah ancaman yang telah menjadi mimpi buruk bagi pemerintah AS.
Dalam konteks eskalasi militer bersama, penargetan Angkatan Bersenjata Yaman terhadap kapal induk AS Truman tidak termasuk dalam lingkup operasi taktis terbatas, melainkan termasuk dalam kerangka strategi pencegahan preemptif yang bertujuan untuk menggagalkan kegiatan agresif kapal induk AS terhadap Yaman, peneliti urusan militer Zain Al-Abidin Othman menjelaskan kepada Saluran TV Al-Massirah.
Ia menunjukkan bahwa pasukan Yaman telah mengembangkan mekanisme penargetan mereka, dalam hal waktu dan jenis senjata yang digunakan, untuk memastikan efek pencegahan yang efektif terhadap kapal dan memaksanya meninggalkan wilayah operasi menuju ujung utara Laut Merah.
Meskipun pasukan Yaman terlibat dalam menghadapi musuh Amerika di satu sisi, dan memberlakukan larangan navigasi Zionis Israel di sisi lain, mereka berhasil menargetkan USS Truman, dengan mengandalkan kemampuan militer dan intelijen canggih yang memperkuat keunggulan mereka di medan perang laut, peneliti tersebut menambahkan, menurut Al-Massirah
Pencapaian militer dan intelijen ini telah memberi pasukan Yaman kemampuan luar biasa untuk mengelola pertempuran laut secara efektif dan meminimalkan kerugian yang diakibatkan oleh agresi udara.
Sementara itu, hal itu telah menempatkan pasukan AS di bawah tekanan terus-menerus dan membuat mereka lebih berhati-hati dalam pergerakan mereka di Laut Merah.
Othman menegaskan bahwa operasi Yaman tidak akan berhenti pada tingkat tertentu. Operasi Yaman “akan terus meningkat dan memperluas cakupan serangan hingga hegemoni AS dipatahkan dan persamaan pencegahan yang sebenarnya diberlakukan.”
Dia mengatakan bahwa menargetkan USS Harry Truman dan kapal-kapal AS hanyalah fase pertama dari strategi eskalasi, dan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman siap untuk mengambil tindakan militer yang lebih berani, termasuk menargetkan kepentingan AS di kawasan tersebut, baik militer maupun ekonomi.[IT/r]