Trump Kirim Pesan Langka Bernada Baik di Tahun Baru Iran
Story Code : 1197756
President Donald Trump attends the annual St. Patrick's Day luncheon at the Capitol in Washington
Dalam pernyataannya yang dirilis oleh Gedung Putih, Trump merayakan Nowruz sebagai waktu pembaruan dan optimisme, meskipun pemerintahannya tetap menerapkan kebijakan "tekanan maksimum" terhadap Iran terkait program nuklirnya.
Mengapa Ini Penting?
Pesan Nowruz dari Trump datang pada saat yang krusial dalam hubungan AS-Iran, di mana konfrontasi diplomatik dan ekonomi terus berlanjut. Dengan Iran menolak segala bentuk dialog dengan Washington di bawah kondisi saat ini, kemungkinan terobosan diplomatik masih belum jelas.
Apa yang Perlu Diketahui?
Dalam pernyataan resmi Gedung Putih, Trump menyebut Nowruz sebagai “perayaan yang penuh kegembiraan bagi masyarakat Persia, yang menandai awal musim semi dan Tahun Baru Persia.”
Dia menekankan bahwa festival kuno Nowruz adalah hari libur terpenting di Iran dan juga dirayakan di lebih dari sepuluh negara lain, termasuk Afghanistan, Azerbaijan, juga negara-negara Central Asian (seperti Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan).
Pesan Non-Politik
Beberapa analis percaya bahwa pengakuan budaya seperti ini dapat membantu meningkatkan pemahaman antara kedua negara, meskipun hanya untuk sementara waktu.
Negar Mortazavi, Senior Fellow di Center for International Policy, mengatakan kepada Newsweek:
“Absennya unsur politik dalam pesan Presiden Trump cukup mencolok. Selama masa jabatan pertamanya, Trump menggunakan pesan Nowruz untuk mengeluarkan ancaman terhadap Iran dan rakyat Iran.”
“Namun, pesan kali ini lebih sejalan dengan tema Nowruz—perdamaian dan rekonsiliasi, menjauh dari politik. Saya pikir ini disengaja.”
Surat Trump untuk Iran
Meskipun mengirim pesan Nowruz yang ‘ramah,’ Trump tetap mengambil sikap keras terhadap hubungan AS-Iran.
Dia mengirim sebuah surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang berisi syarat-syarat untuk de-eskalasi, termasuk:
* Pembongkaran program nuklir Iran
* Pembatasan pengembangan misil
* Penghentian dukungan Iran terhadap kelompok-kelompok bersenjata regional
Trump juga menegaskan bahwa meskipun dia lebih memilih jalur diplomasi, opsi militer tetap ada di meja.
Khamenei Menolak Negosiasi dengan AS
Ayatollah Ali Khamenei telah berulang kali menolak kemungkinan pembicaraan langsung dengan Washington di bawah kebijakan AS saat ini. Penolakannya mencerminkan ketidakpercayaan mendalam terhadap AS dan menunjukkan bahwa pertukaran budaya seperti perayaan Nowruz mungkin tidak akan cukup untuk menjembatani jurang perbedaan yang semakin melebar.
Dalam pesan Nowruz terpisah, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyerukan peningkatan hubungan dengan negara-negara tetangga dan dunia internasional.
Apa Kata Mereka?
�� Donald Trump, Presiden AS: "Nowruz adalah perayaan yang penuh kegembiraan bagi masyarakat Persia, menandai awal musim semi dan Tahun Baru Persia."
�� Negar Mortazavi, Senior Fellow, Center for International Policy: "Jika Presiden Trump ingin diplomasi yang sukses dengan Iran, ia harus menjauh dari bahasa ancaman dan tekanan maksimum, serta mengadopsi retorika yang lebih berdamai seperti ini."
�� Masoud Pezeshkian, Presiden Iran: "Saya berharap di Tahun Baru ini, kita akan menyaksikan transformasi mendalam dalam hubungan persahabatan antara negara kita serta perbaikan dalam kehidupan masyarakat kita."
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Dengan ketegangan yang masih berlanjut, perhatian dunia tetap tertuju pada negosiasi AS-Iran dan apakah ada kemungkinan terobosan diplomatik. Meskipun diplomasi budaya berpotensi meredakan permusuhan, realitas dari sanksi ekonomi yang terus berjalan dan ancaman militer menunjukkan bahwa solusi damai masih sulit untuk dicapai.[IT/r]