Netanyahu Memecat Kepala ‘Shin Bet’ Israel di tengah Peringatan Akan 'Perang Saudara'
Story Code : 1198046
Ronen Bar - Head of Israel’s Shin Bet internal spy agency
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada kabinet bahwa ia telah kehilangan kepercayaan pada Bar setelah operasi mendadak oleh Hamas dan kelompok-kelompok perlawanan lain yang berbasis di Gaza di dalam permukiman Zionis Israel pada 7 Oktober 2023.
Netanyahu menambahkan bahwa Bar "lunak" dan "bukan orang yang tepat untuk merehabilitasi" Shin Bet, menurut sebuah pernyataan dari kantor perdana menteri. "Ia memiliki pendekatan yang lunak dan tidak cukup agresif."
Keputusan untuk memecat Bar menandai pertama kalinya Zionis Israel memecat seorang kepala Shin Bet. Hari terakhir jabatan kepala Shin Bet adalah pada 10 April kecuali jika penggantinya ditunjuk sebelum itu.
Berbagai partai oposisi Zionis Israel, termasuk Yesh Atid yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Yair Lapid, mendesak mahkamah agung rezim tersebut untuk melakukan intervensi dalam pemecatan Bar.
Mereka mengatakan Netanyahu ingin mengonsolidasikan cengkeraman pribadinya atas lembaga-lembaga Zionis Israel, dan juga menghalangi penyelidikan Shin Bet terhadap para pembantunya yang dituduh melakukan pelanggaran keamanan, termasuk membocorkan dokumen rahasia ke outlet media asing dan mengambil uang dari Qatar.
Mereka mengatakan keputusan untuk memecat Bar hanya diambil setelah penyelidikan Shin Bet mengenai kegagalan mencegah Operasi Banjir Al-Aqsa "dengan jelas menunjukkan tanggung jawab eselon politik atas bencana tersebut."
Pada hari Jumat (21/3), mahkamah agung Zionis Israel menangguhkan keputusan kabinet untuk memecat Shin Bet dan jaksa agung mengatakan perdana menteri tidak dapat menunjuk kepala mata-mata baru.
Pemecatan tersebut memicu protes di seluruh wilayah pendudukan. Bar, dalam sebuah surat kepada kabinet Zionis Israel, mengatakan kurangnya kepercayaan antara dirinya dan Netanyahu berasal dari pengelolaan gencatan senjata Gaza dan negosiasi mengenai pertukaran tawanan Israel dengan tahanan Palestina.
Bar juga mendorong pembentukan komisi penyelidikan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang terus-menerus diupayakan untuk diblokir oleh Netanyahu.
Netanyahu dilaporkan juga tengah memajukan upaya untuk menyingkirkan jaksa agung Zionis Israel Gali Baharav-Miara, yang menentang pemecatan Bar.
Analis dan pakar politik meyakini bahwa pemecatan Bar menandakan meningkatnya ketegangan dan ketidakpercayaan antara Netanyahu dan badan keamanan dan peradilan Zionis Israel.
“Keretakan ini semakin parah dan, pada akhirnya, saya khawatir, akan seperti kereta api yang keluar jalur dan terjun ke jurang, yang menyebabkan perang saudara,” kata mantan kepala mahkamah agung Aharon Barak dalam sebuah wawancara dengan situs berita Ynet.
Pemecatan ini juga menyusul penghalangan rezim Tel Aviv terhadap kesepakatan gencatan senjata Gaza, dan kembalinya serangan berdarah terhadap wilayah pesisir yang terkepung itu.[IT/r]