0
Monday 24 March 2025 - 06:42
Gejolak Turki:

'Jangan Pernah Putus Asa', kata Wali Kota Istanbul kepada Para Pendukungnya di tengah Penangkapan

Story Code : 1198204
Never lose hope
Never lose hope
“Jangan pernah bersedih, jangan pernah putus harapan, jangan pernah putus asa,” kata Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu pada hari Minggu (23/3), berbicara kepada para pendukungnya saat ia menghadapi penangkapan dan kemungkinan tuntutan pidana atas dugaan korupsi.
 
"Jangan pernah bersedih, jangan pernah putus harapan, jangan pernah putus asa. Kami akan... menghapus noda hitam ini pada demokrasi kita dengan tangan kita sendiri. Harinya akan tiba ketika orang-orang yang bertanggung jawab atas proses ini akan menjawab di hadapan Yang Mahakuasa, baik di dunia ini maupun di akhirat. Saya berdiri tegak, saya tidak akan pernah patah. Semuanya akan baik-baik saja," tulis Imamoglu di X, berbicara kepada para pendukungnya pada hari Minggu (23/3).
 
Imamoglu, satu-satunya kandidat presiden dari oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP), ditahan awal minggu ini atas tuduhan korupsi.
 
Pesannya muncul di tengah meningkatnya ketegangan politik dan protes di seluruh Istanbul, tempat para demonstran menentang larangan pertemuan publik untuk mengutuk apa yang oleh banyak orang dianggap sebagai tuduhan bermotif politik.
 
Pada hari yang sama dengan pidato Imamoglu, media Turki melaporkan perkembangan hukum baru. TV Sozcu mengonfirmasi bahwa pengadilan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan resmi untuk Imamoglu, sementara surat kabar Star melaporkan bahwa permintaan terpisah untuk penangkapannya dalam penyelidikan terorisme ditolak.
 
Menurut Halk TV, wali kota berencana untuk menentang keputusan tersebut, dengan putusan akhir diharapkan dari Mahkamah Konstitusi.
 
Penyelidikan korupsi telah meluas hingga mencakup lebih dari 90 orang, di antaranya beberapa pejabat senior dari kotamadya Istanbul yang juga ditahan.
 
Imamoglu pertama kali ditahan pada hari Rabu (19/3). Meskipun telah ditangkap, CHP tetap melanjutkan pemilihan pendahuluannya pada hari Minggu (23/3) untuk memilih kandidat untuk kemungkinan pemilihan presiden dadakan, yang menegaskan kembali posisi Imamoglu sebagai calon mereka.
 
"Saya tidak bermaksud menyerah," tegas Imamoglu, menolak apa yang ia lihat sebagai upaya untuk menekannya agar keluar dari persaingan.
 
Para pengkritik pemerintah berpendapat bahwa penangkapan tersebut merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menyingkirkan penantang paling serius Presiden Recep Tayyip Erdogan menjelang pemilihan umum 2028.
 
Popularitas Imamoglu, terutama di kota terbesar di Turki, telah menempatkannya sebagai ancaman potensial terhadap kekuasaan Erdogan, sehingga membuat tindakan hukum terhadapnya semakin kontroversial.[IT/r]
 
Comment