Menlu Iran dan Mesir Bahas Eskalasi Israel di Kawasan
Story Code : 1198262
Araghchi mengutuk serangan baru Israel di Jalur Gaza serta penghalangan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina sebagai pelanggaran mencolok terhadap gencatan senjata Januari. Ia juga menyerukan tindakan global yang mendesak terhadap eskalasi Israel di Kawasan.
Israel melancarkan perang genosida di Gaza pada 7 Oktober 2023, tetapi gagal mencapai tujuan yang dideklarasikan meskipun telah menewaskan 49.747 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 113.213 lainnya.
Rezim pendudukan menerima gencatan senjata dengan kelompok perlawanan Hamas yang berbasis di Gaza. Gencatan senjata tersebut dimulai pada 19 Januari. Namun, setelah dua bulan, Israel secara sepihak melanggar perjanjian gencatan senjata dan melanjutkan serangan brutalnya di Gaza.
Sementara itu, AS dan Inggris melancarkan agresi terhadap Yaman setelah negara itu melanjutkan operasi anti-Israelnya sebagai bentuk solidaritas dengan Gaza.
Araghchi mengutuk serangan Amerika dan Inggris, menekankan bahwa perang melawan Yaman pasti akan gagal.
Sementara itu, Abdelatty menggarisbawahi perlunya menahan eskalasi di Gaza, Lebanon, dan Yaman.
Ia juga menekankan "kebutuhan mendesak untuk memulihkan ketenangan, menghindari kekerasan lebih lanjut, dan memperkuat gencatan senjata di Gaza."
Diplomat tinggi Mesir itu lebih lanjut menyoroti pentingnya menahan diri selama periode kritis ini dan memperingatkan terhadap tindakan yang dapat memperburuk situasi yang sudah tidak stabil di Kawasan.
Baik menteri Mesir maupun Iran sepakat untuk mempertahankan konsultasi mengenai perkembangan regional. [IT/G]