0
Monday 24 March 2025 - 13:17
Afrika Selatan - Amerika Serikat

Duta Besar Afrika Selatan di AS yang Diusir: Saya Pulang Tanpa Penyesalan!

Story Code : 1198265
Duta Besar Afrika Selatan di AS yang Diusir: Saya Pulang Tanpa Penyesalan!
Rasool pulang dengan penerbangan selama 32 jam melalui Qatar ke Cape Town. Setibanya di Cape Town, ia disambut dan dirayakan layaknya pahlawan. Rasool diusir dari AS setelah pernyataannya yang menyindir agenda terselubung “Supremasi Kulit Putih” dalam pemerintahan Trump dalam webinar yang diselenggarakan oleh Institut Mapungubwe Afrika Selatan untuk Refleksi Strategis.
 
Selain itu, Rasool juga memiliki sejumlah pernyataan berkaitan tindak genosida rezim Zionis Israel yang mengusik kebijakan pro-Israel yang ada di pemerintahan AS. Rasool menyoroti bahwa Afrika Selatan tidak dapat "memenangkan" Undang-Undang Pertumbuhan dan Peluang Afrika (AGOA) AS dengan menarik kasus genosida terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).
 
"Karena saat kita berdiri di sini, pengeboman terus berlanjut dan penembakan terus berlanjut, dan jika Afrika Selatan tidak berada di ICJ, Israel tidak akan terungkap, dan Palestina tidak akan punya harapan," tambahnya.
 
Rasool menggarisbawahi bahwa ia tidak ada di sana untuk mengatakan bahwa Afrika Selatan anti-Amerika atau tidak membutuhkan Amerika. "Kami datang ke sini bahkan setelah dinyatakan sebagai persona non grata. Kami tetap datang ke sini dan berkata, kami harus membangun kembali dan kami harus mengatur ulang hubungan dengan Amerika," katanya.
 
Menekankan bahwa Afrika Selatan "tidak boleh memiliki gagasan yang sederhana" bahwa "Anda harus menempatkan duta besar kulit putih untuk presiden kulit putih" di AS, Rasool berkata: "Kami memiliki hubungan yang harus kami atur ulang dan bangun kembali."

Pengusiran Dubes Afrika Selatan terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Pretoria. Trump menandatangani perintah eksekutif bulan lalu yang memotong bantuan keuangan AS ke Afrika Selatan, dengan alasan kekhawatiran tentang undang-undang perampasan tanahnya, kasus genosida terhadap Israel di ICJ, dan hubungan yang semakin dalam dengan Iran. [IT/G]
 
Comment