AS: Tawaran Trump untuk Berunding Bertujuan Hindari Aksi Militer
Story Code : 1198269
"Kita tidak perlu menyelesaikan semuanya secara militer," kata Witkoff kepada Fox News. “Sinyal kami kepada Iran adalah mari kita duduk bersama dan melihat apakah kita bisa, melalui dialog, melalui diplomasi, mencapai titik yang tepat. Jika kita bisa, kita siap melakukannya. Dan jika kita tidak bisa, alternatifnya bukanlah opsi yang baik,” tambahnya.
Trump mengatakan pada awal bulan ini bahwa ia telah mengirim surat kepada Imam Khamenei yang berisi peringatan akan opsi militer jika Iran enggan berunding. Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Abbas Araghchi pada Minggu (23/3) mengatakan bahwa perundingan dengan AS tidak mungkin dilakukan kecuali Washington mengubah kebijakan tekanannya.
Berbicara secara terpisah di CBS News, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Mike Waltz, mengatakan AS mengupayakan "pembongkaran penuh" program nuklir Iran. "Iran harus menghentikan programnya dengan cara yang dapat dilihat seluruh dunia," katanya.
"Seperti yang dikatakan Presiden Trump, ini akan segera terjadi. Semua opsi tersedia dan sudah saatnya bagi Iran untuk sepenuhnya meninggalkan keinginannya untuk memiliki senjata nuklir," imbuhnya.
Meskipun tetap membuka pintu bagi pakta nuklir dengan Teheran, Trump telah menerapkan kembali kebijakan "tekanan maksimum" yang diterapkannya pada masa jabatan pertamanya sebagai presiden, termasuk upaya untuk menekan ekspor minyak Iran hingga nol.
AS telah mengeluarkan empat putaran sanksi terhadap penjualan minyak Iran sejak Trump kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari. [IT/G]