Lembaga Pemeringkat Kredit Israel Memperingatkan Ekonomi yang Melemah karena "Risiko Politik yang Sangat Tinggi"
Story Code : 1198792
Protest demanding the immediate release of Israeli captives held in Gaza
Laporan tersebut tidak menyertakan tindakan pemeringkatan langsung apa pun tetapi menyoroti kekhawatiran signifikan mengenai stabilitas politik di entitas Zionis tersebut.
"Peringkat kredit Zionis Israel saat ini mencerminkan risiko politik yang sangat tinggi yang melemahkan ketahanan ekonomi negara tersebut," tulis para ekonom Moody's dalam laporan tersebut.
"Ketidakpastian atas keamanan jangka panjang Israel dan prospek pertumbuhan ekonomi jauh lebih tinggi daripada biasanya, dengan risiko terhadap sektor teknologi tinggi khususnya relevan, mengingat perannya yang penting sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan kontributor signifikan terhadap penerimaan pajak pemerintah," kata Moody's dalam laporan pembaruan rutin tentang peringkat kredit rezim pendudukan tersebut.
“Perkembangan negatif seperti itu berpotensi menimbulkan implikasi serius bagi keuangan pemerintah dan dapat menandai erosi lebih lanjut dalam kualitas kelembagaan,” kata lembaga tersebut.
Baik Fitch maupun Moody's selama setahun terakhir menurunkan skor kredit entitas Zionis dan mempertahankan prospek negatif, memperingatkan bahwa rezim pendudukan dapat menghadapi penurunan peringkat lebih lanjut.
Dalam pembaruan hari Selasa (25/3), Moody's mengatakan bahwa prospek negatif mencerminkan pandangan lembaga pemeringkat bahwa "risiko penurunan" pada skor kredit Israel tetap ada.
Namun, Moody's mengatakan profil kredit entitas Zionis "tetap didukung oleh ketahanan ekonomi yang kuat secara historis terhadap guncangan, tingkat kekayaan yang tinggi, yang memberikan beberapa kapasitas penyerapan guncangan, posisi eksternal yang solid, dan akses pasar pemerintah yang terus kuat."
"Kami dapat menstabilkan prospek jika ada prospek yang jelas untuk pendinginan konflik militer yang berkelanjutan, yang pada gilirannya memungkinkan lembaga Israel untuk merumuskan kebijakan yang mendukung pemulihan ekonomi dan keuangan publik serta memulihkan keamanan sambil menangani berbagai prioritas kebijakan," kata Moody's.
Laporan tersebut dikeluarkan di tengah kekhawatiran finansial atas pembaruan perombakan peradilan pemerintah yang kontroversial dan dimulainya kembali perang di Gaza.
Sebelumnya pada hari Kamis, pengunjuk rasa antipemerintah turun ke jalan untuk berdemonstrasi menentang pengesahan anggaran 2025 dan dimulainya kembali perang di Gaza, menyerukan agar kesepakatan yang bertujuan membebaskan tawanan Zionis Israel yang ditahan oleh Hamas di daerah kantong yang terkepung itu dilanjutkan.[IT/r]