0
Thursday 27 March 2025 - 02:37
Palestina vs Zionis Israel:

Perlawanan Gaza Tembakkan Roket saat Blokade Israel Diperketat

Story Code : 1198793
Children look on as people walk amid the rubble of a building destroyed in an Israeli strike in Jabalia, Gaza Strip
Children look on as people walk amid the rubble of a building destroyed in an Israeli strike in Jabalia, Gaza Strip
Media Zionis Israel melaporkan bahwa dua roket ditembakkan dari Gaza pada hari Rabu (26/3), dengan tentara pendudukan mengklaim telah menembak jatuh salah satu proyektil tersebut.

“Angkatan udara Zionis Israel menembak jatuh salah satu proyektil, sementara yang lainnya mendarat di komunitas Zimrat, dekat perbatasan Gaza,” demikian pernyataan tentara pendudukan yang dipublikasikan di Telegram.
 
Serangan Baru Tewaskan 38 Orang dalam 24 Jam Terakhir
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa setidaknya 39 jenazah, termasuk satu yang baru ditemukan, tiba di rumah sakit di wilayah yang terkepung selama 24 jam terakhir.
 
Dalam pembaruan harian terbarunya, kementerian melaporkan bahwa 124 orang lainnya terluka akibat serangan Zionis Israel.
 
Angka tersebut menambah jumlah korban tewas yang terkonfirmasi sejak awal perang Israel menjadi 50.183 orang, dengan 113.828 lainnya terluka.
 
Sejak Israel mengakhiri gencatan senjata selama dua bulan pada 18 Maret dan melanjutkan perang di Gaza, setidaknya 830 orang telah gugur dan 1.787 lainnya terluka.
 
Ribuan orang lainnya masih hilang di bawah reruntuhan bangunan yang hancur dan diduga telah meninggal, menurut otoritas di Gaza.
 
Serangan Baru Paksa 142.000 Warga Palestina Mengungsi
Sementara itu, Badan Kemanusiaan PBB (OCHA) melaporkan bahwa lebih dari 142.000 warga Palestina telah dipaksa mengungsi sejak 18 Maret.
 
“Mereka terpaksa pergi hanya dengan membawa sedikit barang pribadi. Banyak yang kini tinggal di jalanan, sangat membutuhkan makanan, air minum, dan perlengkapan tempat tinggal,” kata badan tersebut.
 
Menurut OCHA, perpindahan ini terutama disebabkan oleh perintah pengusiran Zionis Israel serta penghancuran rumah dan infrastruktur publik.
 
Sejak Zionis Israel melanjutkan perang, militernya telah mengeluarkan enam pemberitahuan evakuasi, yang mencakup sekitar 15 persen dari wilayah Jalur Gaza.
 
Krisis Air di Gaza
Di sisi lain, organisasi kemanusiaan Dokter Lintas Batas (MSF) memperingatkan bahwa sistem air yang tersisa di Gaza akan runtuh sepenuhnya jika pasokan bahan bakar habis, yang berarti hampir tidak ada akses air bersih bagi penduduk.
 
Pernyataan ini muncul saat blokade ketat Zionis Israel telah memasuki hari ke-25.
 
Kelompok bantuan tersebut mengatakan bahwa kurangnya akses terhadap air bersih sudah berdampak serius terhadap kesehatan masyarakat.
 
Di pusat kesehatan Al-Mawasi dan Khan Younis, tiga penyakit yang paling sering ditangani oleh MSF – penyakit kuning, diare, dan kudis – secara langsung disebabkan oleh buruknya ketersediaan air bersih.
 
“Banyaknya anak-anak yang menderita penyakit kulit merupakan dampak langsung dari kehancuran dan blokade Gaza,” kata Chiara Lodi, koordinator tim medis MSF di Gaza.
 
“Selain merawat orang dewasa dan anak-anak dengan luka perang yang parah, staf kami juga menangani semakin banyak anak-anak dengan penyakit kulit yang sebenarnya dapat dicegah, seperti kudis.”
 
Ia menambahkan bahwa kondisi ini bukan hanya menyakitkan, tetapi dalam kasus yang parah, anak-anak menggaruk kulit mereka hingga berdarah, yang bisa menyebabkan infeksi dan bekas luka permanen.
 
“Ini terjadi karena anak-anak tidak bisa mandi, sehingga kudis dan infeksi lainnya menyebar, meninggalkan bekas luka yang bertahan lama,” tambahnya.[IT/r]

 
 
Comment