Polisi Inggris Periksa Korban Holocaust yang Menghadiri Protes Pro-Palestina
Story Code : 1198805
UK Police Question Holocaust Survivor for Attending Pro-Palestine Protest
Stephen Kapos, yang ikut serta dalam protes pro-Palestina di pusat kota London pada 18 Januari, termasuk di antara sembilan orang yang dipanggil untuk diperiksa oleh Met pada hari Jumat.
Ini terjadi setelah 77 orang ditangkap pada hari protes dalam apa yang oleh para kritikus digambarkan sebagai contoh "polisi yang represif dan sewenang-wenang."
Kapos berencana untuk terus berbaris demi perdamaian di Gaza, dengan bangga mendukung rakyat Palestina dan anggota keluarganya, setelah diperiksa oleh polisi.
“Jenis pembunuhan yang sedang terjadi, sungguh tidak tertahankan untuk disaksikan dan orang bertanya-tanya ke mana arahnya karena tidak ada pembelaan yang bisa dibicarakan,” katanya.
“Mereka adalah orang-orang yang tidak berdaya di tempat terbuka. Rumah-rumah mereka telah dibom hingga berkeping-keping dan mereka berada di tenda-tenda dan sekarang mereka akan dibom,” kata Kapros tentang warga Gaza.
“Ini tidak tertahankan dan saya tidak mengerti bagaimana dunia bisa menahannya. Dan, saya malu dengan [rezim] kita dan semua orang yang memfasilitasi dan memungkinkannya.”
Kapros meminta pemerintah Inggris untuk mengutuk tindakan Zionis "Israel" dan segera menangguhkan kontrak militer dengan "Tel Aviv," serta dukungan logistik.
“Semua itu harus segera dihentikan karena tidak diragukan lagi ini adalah kekejaman dan kejahatan internasional, apa yang sedang terjadi, apa yang dilakukan oleh Zionis 'Israel'."
Kapos menyampaikan pernyataan tersebut saat dikelilingi oleh sekitar 100 pendukung, termasuk penyintas Holocaust atau keturunan mereka.
Spanduk bertuliskan “Keturunan penyintas Holocaust menentang genosida Gaza!” merupakan salah satu spanduk yang dibentangkan, sementara yel-yel seperti “Kami semua orang Palestina” diteriakkan oleh massa.[IT/r]