0
Wednesday 16 April 2025 - 03:28
Gejolak Zionis Israel:

Brigade Golani Tandatangani Surat untuk Mengakhiri Perang di Gaza, Perundingan Segera Mengenai Tawanan

Story Code : 1202747
Demonstrators gather with placards during an anti-regime protest calling for an end to Israel
Demonstrators gather with placards during an anti-regime protest calling for an end to Israel's genocidal war on Gaza
Radio Angkatan Darat Zionis Israel melaporkan bahwa 150 prajurit Brigade Golani telah membubuhkan tanda tangan pada surat yang menuntut negosiasi segera yang bertujuan untuk mengamankan pembebasan tawanan Zionis Israel yang ditahan di Gaza.
 
Sejak Kamis (10/4), setidaknya sepuluh petisi telah beredar menentang dilanjutkannya serangan Gaza, yang mengatakan rezim Tel Aviv harus memprioritaskan pengembalian tawanan Israel bahkan jika itu berarti mengakhiri perang.
 
Petisi pertama ditandatangani oleh hampir 1.000 prajurit cadangan angkatan udara Zioinis Israel yang masih aktif dan yang sudah pensiun yang mengatakan serangan ke Gaza "terutama melayani kepentingan politik dan pribadi, bukan kepentingan keamanan."
 
Mereka desakan Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu untuk melanjutkan genosida brutal terhadap warga Palestina di Gaza.
 
Sebagai tanggapan, Kepala Staf Zionis Israel Eyal Zamir dan Angkatan Udara memecat prajurit cadangan tugas aktif yang telah menandatangani petisi. Netanyahu mendukung pemecatan tersebut, dengan mengklaim bahwa petisi tersebut ditulis oleh "sekelompok kecil radikal, yang dioperasikan oleh organisasi-organisasi yang didanai asing" yang mencoba untuk "menggulingkan" kabinetnya.
 
Petisi terpisah ditandatangani oleh sekitar 150 pensiunan perwira angkatan laut, lebih dari 250 prajurit cadangan dan veteran Unit 8200 militer, dan 1.525 veteran Korps Lapis Baja, termasuk mantan perdana menteri dan kepala staf Ehud Barak.
 
Sekitar 500 pengusaha, investor, dan pekerja dari sektor teknologi tinggi Israel, serta 2.000 dokter militer Zionis Israel, dan lebih dari 6.000 akademisi dan pejabat pendidikan juga menulis surat serupa.
 
Petisi lainnya ditandatangani oleh ratusan veteran dari badan mata-mata Mossad dan Shin Bet Zionis Israel, bersama dengan lebih dari 1.500 veteran unit infanteri militer Israel, pasukan terjun payung, dan pasukan khusus.
 
Zionis Israel melancarkan kampanye pengeboman mematikan di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah kelompok perlawanan Hamas melakukan operasi bersejarah terhadap entitas perampas kekuasaan sebagai balasan atas meningkatnya kekejaman terhadap rakyat Palestina.
 
Dalam operasinya, Hamas menawan 251 warga Israel, 58 di antaranya kini masih berada di Gaza, termasuk jenazah sedikitnya 34 orang yang dipastikan tewas oleh militer pendudukan.
 
Beberapa tawanan terbunuh dalam serangan rezim di wilayah yang terkepung.
 
Setelah satu setengah tahun perang, rezim Tel Aviv gagal mencapai tujuan yang dideklarasikannya untuk melenyapkan Hamas dan membebaskan tawanan, meskipun telah membunuh sedikitnya 50.983 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak.[IT/r]
 
 
 
Comment