Iran Peringati Hari Angkatan Bersenjata dengan Parade Nasional, Hormati Warisan Militer
Story Code : 1203383
Iranian-National-Army-Day
Iran memperingati Hari Angkatan Bersenjata Nasional pada hari Jumat (18/4) dengan parade militer skala besar di seluruh negeri, yang memamerkan kemajuan militer terbarunya.
Pejabat senior pemerintah dan militer menghadiri upacara resmi di Tehran, tempat parade utama berlangsung.
Hari Angkatan Darat Nasional ditetapkan oleh mendiang pendiri Republik Islam, Imam Ruhollah Khomeini, pada bulan April 1979.
Dalam sebuah surat bersejarah, Imam Khomeini menyatakan dukungan kuat bagi Angkatan Darat Iran dan menginstruksikan pasukannya untuk mengadakan parade nasional setiap tahun pada tanggal 18 April untuk menunjukkan kesiapan dan kemampuan mereka.
Keputusan itu muncul di tengah kampanye propaganda permusuhan yang bertujuan untuk melemahkan Angkatan Bersenjata setelah keberhasilannya dalam menekan kerusuhan dan gerakan separatis di hari-hari awal revolusi.
Angkatan Darat dan Angkatan Laut Iran menggelar parade besar, memamerkan berbagai kemajuan militer.
Di antara peralatan (alutsista) yang ditampilkan adalah:
* Rudal pendeteksi Fat'h 360
* Tank Tiam
* Sistem pertahanan udara S-300
* Pesawat nirawak serbaguna Mohajer 2 dan 6
* Pesawat nirawak Karrar
* Pesawat nirawak Arash 1
Berbagai kendaraan Angkatan Bersenjata Iran
Angkatan Bersenjata terus menggagalkan musuh dengan menggagalkan rencananya 46 tahun setelah revolusi: Pezeshkian
Selama upacara hari Jumat (18/4) , Presiden Masoud Pezeshkian memberikan penghormatan kepada peran penting Angkatan Bersenjata dalam membela Iran sejak Revolusi Islam 1979, dengan menyatakan bahwa Angkatan Darat "mengganggu tidur musuh."
Dia mengingat upaya musuh menjelang revolusi untuk mencegah Angkatan Bersenjata berpihak pada kekuatan revolusioner, dengan mencatat bahwa Angkatan Darat pada akhirnya menentang harapan tersebut dan berpihak pada rakyat.
Pezeshkian juga menyoroti pengorbanan Angkatan Darat selama perang Iran-Irak yang berlangsung selama delapan tahun dari tahun 1980 hingga 1988, dengan menyatakan bahwa sekitar 48.000 personel Angkatan Darat tewas saat melawan invasi rezim Saddam Hussein, yang didukung oleh kekuatan asing.
"Jika bukan karena Angkatan Bersenjata Iran, musuh akan berusaha menaklukkan negara itu," tegas presiden Iran, seraya menambahkan bahwa, 46 tahun setelah revolusi, Angkatan Bersenjata terus menggagalkan rencana musuh dan mempertahankan kedaulatan negara.[IT/r]