Dubes 'Baru’ AS untuk Israel Masuk ke Masjid Al-Aqsa
Story Code : 1203617
US Ambassador to the Israeli, Mike Huckabee is seen in Dome of the Rock in the background, in Al-Quds, Palestine
Huckabee, seorang Zionis Kristen radikal yang pernah berkata “sesungguhnya tidak ada yang namanya orang Palestina,” meletakkan catatan tulisan tangan di celah-celah tembok, sebuah tradisi Zionis yang sudah berlangsung lama di lokasi yang diduduki tersebut.
Ia mengatakan pesan itu datang langsung dari Presiden AS Donald Trump. "Presiden Trump sendiri yang menulisnya Kamis (17/4) lalu dan mengirim saya ke sini untuk menempelkannya," kata Huckabee kepada wartawan.
“Saya melakukan ini dengan harapan terbaik dari presiden.”
Kunjungannya berlangsung selama hari raya Paskah Yahudi, yang mana telah terjadi penyerbuan berulang kali oleh pemukim Zionis Israel ke kompleks Masjid al-Aqsa di bawah perlindungan pasukan Israel yang mencegah jamaah Muslim masuk.
Huckabee adalah seorang Zionis Kristen yang taat, yang memegang teguh narasi Zionis bahwa wilayah Palestina yang diduduki adalah milik orang-orang Yahudi.
Pada tahun 2008, saat kampanye presiden di Massachusetts, ia mengeluarkan pernyataan yang sangat menghasut dan memicu reaksi keras.
“Tidak ada yang namanya orang Palestina,” katanya, merendahkan martabat orang Palestina dan menyebut identitas mereka sebagai “alat politik untuk mencoba dan memaksa Israel melepaskan tanah mereka.”
Sementara itu, serangan udara Zionis Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 17 orang pada hari Jumat (18/4), termasuk seorang wanita hamil dan anak-anak, kata pekerja rumah sakit.
Di antara yang tewas terdapat 10 orang di kamp pengungsian perkotaan Jabaliya, termasuk delapan orang dari rumah yang sama, menurut Rumah Sakit Indonesia, yang menerima jenazah tersebut.
Di kota selatan Khan Younis, tujuh orang tewas, salah satunya seorang wanita hamil, menurut Rumah Sakit Nasser, tempat jenazah dibawa.
Sejak 7 Oktober 2023, setelah rezim Zionis Israel melancarkan perang genosida di Gaza, 51.065 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah terbunuh, dan lebih dari 116.505 lainnya terluka, sementara lebih dari 14.000 masih hilang.[IT/r]