0
Sunday 20 April 2025 - 02:55
Zionis Israel - Iran:

Reuters: ‘Israel’ Masih Pertimbangkan Serangan Terbatas ke Situs Nuklir Iran

Story Code : 1203620
Iranian President Masoud Pezeshkian,with the head of the AEO of Iran, Mohammad Eslam, at an exhibition of Iran
Iranian President Masoud Pezeshkian,with the head of the AEO of Iran, Mohammad Eslam, at an exhibition of Iran's nuclear achievements, in Tehran, Iran
Menurut Reuters, rezim pendudukan Zionis Israel belum mengesampingkan kemungkinan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dalam beberapa bulan mendatang, meskipun mantan Presiden AS Donald Trump telah mengatakan kepada Perdana Menteri Netanyahu bahwa Washington saat ini tidak bersedia mendukung tindakan tersebut, menurut sumber Israel dan AS.
 
Pejabat Zionis Israel terus mendesak pembongkaran total program nuklir Iran dan telah menyampaikan kepada AS berbagai opsi militer, termasuk serangan udara dan operasi pasukan khusus, beberapa di antaranya diusulkan untuk dilaksanakan pada akhir musim semi atau musim panas.
 
Meskipun Trump lebih memilih jalur diplomasi untuk saat ini, pejabat Israel dilaporkan mempertimbangkan serangan skala kecil yang membutuhkan keterlibatan AS yang lebih sedikit. Namun, langkah seperti itu dapat memperkeruh hubungan dan berisiko kehilangan dukungan Washington.
 
Laporan tersebut menekankan bahwa beberapa rencana tersebut juga telah ditunjukkan kepada pemerintahan Biden sebelumnya dan akan memerlukan dukungan AS secara luas, terutama jika terjadi pembalasan dari pihak Iran.
 
Sebagai tanggapan atas permintaan komentar, Dewan Keamanan Nasional AS mengarahkan Reuters pada pernyataan Trump hari Kamis (17/4), di mana ia menyatakan bahwa dirinya tidak melarang Zionis “Israel” untuk menyerang Iran, namun menegaskan bahwa dia tidak “terburu-buru” untuk mendukung aksi militer terhadap Tehran.
 
Trump mengatakan, “Saya pikir Iran memiliki kesempatan untuk menjadi negara yang hebat dan hidup bahagia tanpa kematian,” seraya menambahkan, “Itu adalah opsi pertama saya. Jika ada opsi kedua, saya pikir itu akan sangat buruk bagi Iran, dan saya pikir Iran ingin berbicara.” Seorang pejabat senior Israel juga mengatakan kepada Reuters bahwa belum ada keputusan yang dibuat terkait serangan ke Iran.
 
Pejabat Keamanan Iran: Serangan Akan Dibalas Keras
Seorang pejabat senior keamanan Iran mengatakan Tehran menyadari rencana Israel dan bahwa serangan apa pun akan memicu “respons keras dan tak tergoyahkan dari Iran.”
 
“Kami memiliki intelijen dari sumber terpercaya bahwa Israel sedang merencanakan serangan besar terhadap situs nuklir Iran. Ini berasal dari ketidakpuasan terhadap upaya diplomatik yang sedang berlangsung terkait program nuklir Iran, dan juga dari kebutuhan Netanyahu akan konflik sebagai alat bertahan secara politik,” ujar pejabat tersebut kepada Reuters.
 
Pemerintahan Biden Menolak Rencana Serangan Zionis Israel
Menurut Reuters, Netanyahu menghadapi penolakan dari pemerintahan Biden terkait usulan serangan yang dipimpin AS ke Iran, dengan pejabat AS berpendapat bahwa tindakan tersebut tidak dibenarkan kecuali Teheran meningkatkan aktivitas nuklirnya atau menghalangi inspeksi.
 
Pejabat AS juga mempertanyakan kemampuan Zionis “Israel” untuk menjalankan operasi semacam itu secara mandiri, mencatat bahwa tetap saja akan memerlukan dukungan Amerika, terutama jika Iran membalas. Para ahli memperingatkan bahwa serangan semacam itu kemungkinan hanya akan menunda, bukan menghapus, kemampuan nuklir Iran.
 
“Israel” mendesak AS agar tidak melanjutkan pembicaraan dengan Iran tanpa jaminan tegas bahwa Tehran tidak dapat membangun senjata nuklir.
 
“Ini bisa dilakukan lewat perjanjian, tetapi hanya jika perjanjian itu seperti model Libya: Mereka masuk, meledakkan instalasi, membongkar semua peralatan, di bawah pengawasan Amerika,” kata Netanyahu setelah pembicaraannya dengan Trump, seraya menambahkan bahwa “kemungkinan kedua adalah ... mereka (Iran) memperpanjang pembicaraan, dan kemudian ada opsi militer.”
 
Trump Blokir Serangan
Dalam kaitannya, laporan New York Times yang dirilis Kamis lalu mengungkap bahwa Trump telah memblokir rencana Israel untuk menyerang fasilitas nuklir Iran pada bulan Mei.
 
Laporan yang diterbitkan Rabu (16/4) tersebut menyebutkan bahwa Zionis “Israel” telah bersiap untuk meluncurkan serangan terhadap infrastruktur nuklir Iran dan mengandalkan dukungan dari AS. Namun, Trump menghentikan operasi itu, lebih memilih untuk mencapai kesepakatan di tengah upaya diplomatik yang sedang berlangsung antara Washington dan Tehran.
 
Pejabat Israel mengatakan kepada AS bahwa serangan tersebut bisa menunda ambisi nuklir Iran setidaknya selama satu tahun. Namun, seperti dicatat NYT, “semua rencana Zionis Israel akan memerlukan bantuan AS untuk melaksanakan serangan dan mempertahankan Zionis Israel dari tanggapan Iran.”
 
Keputusan tersebut mengikuti “berbulan-bulan negosiasi internal” dalam pemerintahan Trump mengenai apakah harus memilih jalur diplomasi atau berdiri teguh di belakang ambisi militer Zionis “Israel”, tambah surat kabar itu.
 
Iran Tegaskan Komitmen terhadap Diplomasi
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, mengumumkan pada Sabtu pagi bahwa putaran kedua negosiasi tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat akan berlangsung di Roma, dengan mediasi oleh Menteri Luar Negeri Oman, Badr al-Busaidi.
 
Dalam pernyataan yang dibagikan di media sosial, Baghaei menekankan komitmen berkelanjutan Teheran terhadap diplomasi, menyatakan bahwa “Republik Islam Iran selalu menunjukkan, dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab, komitmennya terhadap diplomasi sebagai cara yang beradab untuk menyelesaikan masalah, dengan penuh hormat terhadap kepentingan tinggi bangsa Iran.”
 
Mengakui kesulitan yang ada, Baghaei menambahkan, “Kami menyadari bahwa ini bukan jalan yang mulus, tetapi kami melangkah dengan mata terbuka, juga mengandalkan pengalaman masa lalu.”[IT/r]
 
 
Comment