Komandan: Militer Iran Miliki Senjata ‘Sangat Rahasia Bertenaga AI’; Musuh Tak Punya Kesempatan untuk Bertahan
Story Code : 1203689
Brigadier General Kioumars Heidari, commander of the Ground Force of the Iranian Army
“Kami memiliki senjata yang sangat maju, beberapa di antaranya bersifat rahasia atau bahkan sangat rahasia. Ini adalah sistem yang sangat canggih dan menggunakan kecerdasan buatan. Meski masih tergolong senjata konvensional, kemampuan mereka luar biasa,” kata Brigadir Jenderal Kioumars Heidari pada Sabtu (19/4).
Dalam wawancara dengan jaringan berita al-Alam Iran, sang komandan menekankan bahwa sistem-sistem tersebut belum diumumkan secara publik karena alasan strategis, namun semuanya sudah beroperasi penuh.
Transformasi dan Kesiapan Angkatan Darat
Heidari menyoroti transformasi besar dalam tubuh Angkatan Darat sejak perang Iran-Irak 1980–1988, yang telah mengubahnya dari struktur tradisional menjadi kekuatan modern, dinamis, dan sangat mobile.
“Saat ini, unit-unit darat kami mampu bergerak cepat, bermanuver tinggi, memiliki kapabilitas ofensif penuh, dan dapat melakukan intervensi dengan cepat,” ujarnya.
Pejabat militer senior tersebut juga menyatakan bahwa Angkatan Darat telah menggunakan senjata dan sistem yang termasuk paling canggih di dunia, memungkinkan kesadaran situasional secara menyeluruh dan pengamanan penuh di sepanjang perbatasan negara.
Komandan itu merinci bahwa pasukan darat telah menempatkan 10 divisi di berbagai area perbatasan, yang diposisikan secara strategis untuk memastikan cakupan intelijen dan keamanan yang menyeluruh.
Namun, ia menegaskan bahwa penempatan tersebut bukan berarti semua ancaman telah dihilangkan. “Sebaliknya, ini dimaksudkan untuk membangun keamanan yang berkelanjutan dan kehadiran preventif di perbatasan.”
Heidari juga menyebutkan bahwa dalam tiga bulan terakhir tahun kalender Persia sebelumnya (yang dimulai setiap bulan Maret), Angkatan Darat telah mengadakan tiga latihan militer berskala besar di wilayah timur, barat, dan pesisir negara tersebut.
Ia menyatakan bahwa menghadapi ancaman yang ada dan berdasarkan evaluasi ke depan terhadap bahaya di masa mendatang, Angkatan Darat berhasil mempertahankan kesiapan teknis dan operasionalnya.
“Mata kami terbuka lebar, dan tangan kami sudah di pelatuk. Jika ada ancaman yang terjadi kami tidak akan memberi kesempatan musuh untuk bertahan hidup.”
Pertahanan Siber dan Koordinasi dengan IRGC
Menyinggung ancaman dalam peperangan modern, Heidari mengatakan bahwa Angkatan Darat telah membentuk divisi khusus untuk menghadapi ancaman siber dan secara signifikan meningkatkan kapabilitas pertahanan sibernya.
“Unit-unit siber kami kini beroperasi dengan tingkat kecanggihan teknologi dan kemampuan tertinggi,” ujarnya.
Sang komandan juga menegaskan adanya kekompakan dan saling memperkuat antara Angkatan Darat dan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) di semua bidang: darat, laut, dan udara.
Baru-baru ini, Presiden Masoud Pezeshkian memuji kekuatan dan kesiapsiagaan Angkatan Bersenjata Iran, menyatakan bahwa militer Iran menjadi teladan bagi negara lain dan tak pernah menyimpang dari struktur otoritatifnya.
Presiden menegaskan kembali bahwa Iran telah menjadi “kekuatan tak terbantahkan di kawasan Asia Barat” berkat pasukan Angkatan Bersenjata dan aparat keamanannya.[IT/r]