Komandan Angkatan Darat Lebanon Menolak Narasi AS: “Israel” Adalah Agresor, Hizbullah Kooperatif

Dalam sidang kabinet yang diadakan pada tanggal 17 April 2025, Heikal menyampaikan ringkasan terperinci mengenai pengaturan yang terkait dengan penghentian permusuhan, yang menegaskan komitmen penuh Lebanon dan militernya—tidak seperti pelanggaran berulang kali oleh entitas Zionis “Israel”.
 
Pernyataan kepala militer tersebut secara langsung merusak upaya untuk mengadu domba Hizbullah dengan militer, sebuah taktik yang semakin dipromosikan oleh sekutu-sekutu Washington untuk menimbulkan perpecahan di Selatan.
 
Pengarahan Jenderal Haykal menekankan poin-poin penting berikut: Ada kerja sama penuh di lapangan dari semua pasukan, penduduk setempat, Hizbullah dan setiap partai politik yang aktif di desa-desa di selatan Sungai Litani. ·
 
Tentara Lebanon melaksanakan semua tugasnya tanpa menghadapi hambatan internal apa pun. ·
 
Satu-satunya kendala yang ada adalah kehadiran musuh “Israel” di beberapa titik pendudukan, selain pelanggaran yang terus dilakukannya, yang mengakibatkan gugurnya personel tentara Lebanon.
 
Menurut angka-angka yang disajikan oleh Haykal, sejak perjanjian gencatan senjata mulai berlaku: Zionis “Israel” telah melakukan 2.740 pelanggaran. ·
 
Pelanggaran ini telah mengakibatkan tewasnya 190 orang dan cederanya 485 orang lainnya, termasuk tentara Lebanon.
 
Pernyataan Jenderal Haykal tidak hanya menyoroti koordinasi Hizbullah dengan lembaga-lembaga negara tetapi juga mengungkap standar ganda entitas Zionis “Israel”, yang terus melanggar kedaulatan Lebanon tanpa hukuman sambil secara keliru menuduh pihak lain tidak patuh.
 
Sikap Angkatan Darat yang jelas ini memperkuat narasi bahwa ancaman sesungguhnya terhadap stabilitas Lebanon dan kepatuhan terhadap gencatan senjata terletak pada agresi berkelanjutan Zionis “Israel”—bukan pada kelompok perlawanan internal yang, menurut Haykal, telah menunjukkan kerja sama dan pengendalian diri.[IT/r]