0
Monday 21 April 2025 - 03:36
Zionis Israel vs Palestina:

Militer Israel Klaim Petugas Medis Gaza Tidak Dieksekusi

Story Code : 1203831
Mourners gather around the bodies of 8 Red Crescent rescue workers, recovered in Rafah
Mourners gather around the bodies of 8 Red Crescent rescue workers, recovered in Rafah
Penembakan mematikan terhadap paramedis dan pekerja penyelamat dari Palestinian Red Crescent Society (PRCS), Pertahanan Sipil Gaza, dan seorang staf PBB oleh pasukan Zionis Israel selama misi penyelamatan di Gaza selatan pada 23 Maret lalu memicu kemarahan internasional dan seruan untuk penyelidikan kejahatan perang.
 
Jenazah para korban dan ambulans yang mereka tumpangi kemudian ditemukan terkubur di sebuah kuburan massal berpasir dekat Rafah. Setelah jenazah digali beberapa hari kemudian, PBB menyatakan bahwa mereka telah dieksekusi “satu per satu.”
 
Pada Minggu (20/4), militer Zionis Israel menyatakan bahwa penyelidikan internal terhadap insiden tersebut telah "tidak menemukan bukti yang mendukung klaim eksekusi atau bahwa para korban diikat sebelum atau sesudah penembakan.”
 
“Pernyataan seperti itu adalah fitnah berdarah dan tuduhan palsu terhadap tentara IDF,” ujar militer dalam pernyataannya, merujuk pada pasukan bersenjata Zionis Israel.
 
Laporan militer, yang menyebut penembakan mematikan itu sebagai “kesalahpahaman operasional,” menyatakan bahwa penyelidikan telah “mengidentifikasi beberapa kegagalan profesional, pelanggaran perintah, dan kegagalan dalam pelaporan insiden secara menyeluruh.”
 
Sebagai akibatnya, disebutkan bahwa wakil komandan Brigade Golani militer Zionis Israel “akan dicopot dari jabatannya karena tanggung jawabnya sebagai komandan lapangan … dan karena memberikan laporan yang tidak lengkap dan tidak akurat selama evaluasi.”
 
Laporan militer mengklaim bahwa “penglihatan malam yang buruk” menjadi alasan komandan militer mengira ambulans tersebut milik Hamas dan kemudian mulai menembakinya.
 
Namun, rekaman video dari lokasi kejadian memperlihatkan bahwa ambulans tersebut jelas terlihat dengan lampu darurat menyala.
 
Zionis Israel juga mengklaim pasukannya “tidak berusaha menyembunyikan kejadian tersebut.”
“Pemeriksaan menyimpulkan bahwa pengangkatan jenazah masuk akal dalam situasi tersebut, namun keputusan untuk menghancurkan kendaraan adalah kesalahan.”
 
Petugas medis dan ahli forensik yang telah memeriksa beberapa jenazah setelah ditemukan mengatakan bahwa terdapat bukti para korban ditembak dalam gaya eksekusi di kepala, dan tangan serta kaki mereka dalam keadaan terikat.
 
Setelah jenazah ditemukan, seorang pejabat PBB menyatakan bahwa para pekerja telah dibunuh “satu per satu.” Kepala PRCS juga mengatakan bahwa para korban “dijadikan sasaran dari jarak dekat.”
 
Juru bicara Bulan Sabit Merah menyatakan bahwa mereka akan menerbitkan pernyataan tanggapan terhadap laporan militer Israel tersebut paling lambat hari Senin.
 
Pekan lalu, PRCS mengatakan bahwa salah satu paramedis yang selamat dari penembakan masih ditahan oleh pasukan Israel. Lokasinya hingga kini masih tidak diketahui.[IT/r]
 
 
Comment