Erdogan Memuji Peluncuran Turksat 6A sebagai Tonggak Sejarah dalam Teknologi Antariksa Domestik
Story Code : 1204085
Turkish President Recep Tayyip Erdogan delivers a speech
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Senin (21/4) memimpin peresmian pengoperasian resmi Türksat 6A, satelit komunikasi pertama yang diproduksi di dalam negeri, dan menggambarkannya sebagai tonggak sejarah dalam upaya Turki untuk mencapai kemandirian teknologi dan kepemimpinan di sektor antariksa.
Selama upacara yang disiarkan di televisi nasional, Erdogan menggarisbawahi pentingnya peluncuran tersebut secara strategis, yang menempatkan Turki di antara kelompok negara eksklusif yang mampu memproduksi satelit komunikasi secara mandiri.
"Berkat satelit Turksat 6A, yang lebih dari 80% buatan dalam negeri, Turki telah menjadi salah satu dari 11 negara yang dapat memproduksi satelit komunikasi mereka sendiri," ungkapnya.
Pengembangan satelit ini melibatkan lebih dari 20 tahun kerja sama oleh lembaga-lembaga terkemuka Turki, termasuk Turkish Aerospace Industries (TAI), ASELSAN, TÜBİTAK Uzay, dan CTech.
"Satelit ini merupakan hasil kerja keras, intensif, dan telaten selama 20 tahun untuk menghasilkan teknologi nasional Turki sendiri," imbuh Erdogan.
Awalnya diluncurkan dengan roket SpaceX Falcon 9 dari Cape Canaveral pada 8 Juli 2024, Türksat 6A mencapai orbit geostasionernya di 42° BT pada akhir Desember. Setelah berhasil menyelesaikan pengujian di orbit—terutama uji siaran pada 17 Februari 2025—satelit tersebut dinyatakan beroperasi dan resmi beroperasi.
Penempatannya akan meningkatkan jangkauan satelit Turki dari 3,5 miliar menjadi 5 miliar orang, memperluas infrastruktur komunikasinya ke wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak terlayani di seluruh Asia, termasuk India, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.
"Berkat proyek revolusioner ini, kita memiliki platform komunikasi satelit domestik dan nasional.
Pemirsa yang dicakup oleh satelit kita di seluruh dunia kini akan meningkat dari 3,5 miliar menjadi lima miliar orang," kata Erdogan.
Türksat 6A dilengkapi dengan 16 transponder Ku-band dan kemampuan X-band tambahan yang diperuntukkan bagi aplikasi militer.
Satelit ini dirancang untuk masa operasional minimal 15 tahun, yang meningkatkan komunikasi sipil dan pertahanan sekaligus mengurangi ketergantungan pada sistem satelit asing.[IT/r]