Iran Mengonfirmasi Pembicaraan Nuklir dengan AS yang Dijadwalkan Ulang pada Hari Sabtu

Kementerian Luar Negeri Iran mengumumkan pada hari Selasa (22/4) bahwa pertemuan tingkat teknis yang dijadwalkan dengan Amerika Serikat mengenai isu nuklir telah ditunda hingga hari Sabtu (26/4), menyusul usulan dari Oman.
 
Diskusi tersebut merupakan bagian dari serangkaian pembicaraan tidak langsung yang sedang berlangsung yang bertujuan untuk mengatasi kekhawatiran seputar program nuklir Iran.
 
"Menyusul usulan Oman dan persetujuan delegasi Iran dan Amerika, pertemuan konsultasi teknis antara kedua negara, yang akan diadakan sebagai bagian dari pembicaraan tidak langsung antara kedua belah pihak pada hari Rabu (23/4), telah ditunda hingga hari Sabtu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmaeil Baqaei.
 
Penundaan ini terjadi setelah dua putaran perundingan tingkat tinggi tidak langsung baru-baru ini, pertama di Muscat, kemudian di Roma, yang difasilitasi oleh Oman, negara yang telah lama menjadi perantara tepercaya dalam diplomasi sensitif AS-Iran.
 
Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi telah memimpin delegasi Iran, sementara Utusan Khusus AS Steve Witkoff memimpin pihak Amerika.
 
Kedua pejabat tersebut telah menyatakan optimisme yang hati-hati, dengan mencatat kemajuan dalam saling pengertian, meskipun masih ada kesenjangan besar.
 
Pertemuan mendatang akan berlangsung di tingkat pakar, dengan diskusi yang diharapkan akan berfokus pada rincian teknis seperti batas pengayaan uranium, mekanisme keringanan sanksi, dan protokol verifikasi.
 
Konsultasi ini dipandang sebagai dasar penting untuk setiap potensi kebangkitan atau adaptasi Rencana Komprehensif Aksi  Bersama (JCPOA) 2015, yang ditinggalkan oleh pemerintahan Trump pada tahun 2018.
 
Para analis menyarankan kelanjutan perundingan teknis, meskipun ada ketidakstabilan regional dan kendala politik dalam negeri di kedua negara, menunjukkan keinginan bersama untuk mengeksplorasi jalur negosiasi ke depan.
 
Namun, tantangan signifikan masih ada, termasuk menyelaraskan aktivitas pengayaan nuklir Tehran dengan tuntutan Washington untuk transparansi dan pengawasan jangka panjang.
 
Hasil pembicaraan ini dapat memiliki implikasi yang luas bagi stabilitas regional dan upaya nonproliferasi global.
 
Untuk saat ini, fokus tetap pada sesi hari Sabtu, yang dapat menentukan arah kemajuan di masa mendatang atau kebuntuan lebih lanjut dalam diplomasi nuklir AS-Iran. [IT/r]