0
Sunday 27 April 2025 - 03:05
Gejolak Zionis Israel:

Mantan PM Israel Barak Sebut Perang Gaza 'Sia-sia', Bermotif Politik

Story Code : 1205104
Former Israeli Prime Minister Ehud Barak
Former Israeli Prime Minister Ehud Barak
Mantan Perdana Menteri Zionis Israel Ehud Barak mengkritik tajam perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, menggambarkannya sebagai "sia-sia" dan didorong oleh kepentingan politik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, demikian dilaporkan media Israel.
 
Dalam wawancara dengan Channel 12 Zionis "Israel", Barak memperingatkan tentang ancaman yang akan segera terjadi terhadap masa depan dan identitas Zionis "Israel".
 
"Kami di Zionis Israel berdiri di tepi jurang," katanya, seraya menambahkan, "Ada bahaya yang langsung dan jelas, pertama bagi keamanan negara, dan juga bagi struktur sistem politik, demokrasi, identitas negara, dan masa depannya."
 
 
Barak menuduh Netanyahu bertanggung jawab atas tindakannya yang membawa "Israel" "ke jurang ini."
 
Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa “Israel saat ini terlibat dalam "perang yang sia-sia" dan bahwa Netanyahu terpaksa meneruskannya," menekankan bahwa keputusan ini tidak berasal dari alasan keamanan, tetapi karena hal itu melayani kebutuhan politik perdana menteri.
 
Ia menekankan bahwa ia "tidak ragu bahwa jika Netanyahu dipaksa untuk menghadapi penyelidikan, ia akan runtuh."
 
Mantan perdana menteri Israel itu mengindikasikan bahwa tidak ada tindakan militer seperti yang sedang dilakukan saat ini yang akan mempercepat pembebasan tawanan Zionis Israel di Gaza.
 
Klaim Netanyahu 'tidak masuk akal' Barak juga menolak klaim Netanyahu tentang tujuan perang, menyebutnya "tidak masuk akal". Ia berkata, "Tiga minggu lalu, Netanyahu menyampaikan visinya: Kami akan memasuki Gaza dengan kekuatan, Hamas akan meletakkan senjata, para pemimpinnya akan diusir ke luar negeri, dan setelah itu, kondisi akan muncul untuk melaksanakan rencana Trump."
 
"Tetapi Trump tidak lagi mendukung visi itu, dan ia [Netanyahu] tidak mampu mencapai kekalahan total Hamas," Barak mencatat. Politikus Israel itu mengenang bahwa "dulu ada enam divisi militer di Gaza.
 
Kami memasuki Jabalia lima kali, Beit Hanoun empat kali, dan Deir al-Balah dua kali." "Siapa pun yang mengira sesuatu yang berbeda akan terjadi sekarang keliru."
 
Komentar Barak muncul saat Zionis "Israel" melanjutkan perangnya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
 
Perang tersebut telah mengakibatkan puluhan ribu korban jiwa warga Palestina dan kerusakan infrastruktur yang meluas.
 
Terlepas dari skala perang tersebut, media Israel terus melaporkan bahwa Hamas terus mempertahankan kendali di Gaza, sementara Zionis "Israel" gagal mengamankan pembebasan tawanan bahkan setelah satu setengah tahun perang.[IT/r]
 
Comment