0
Sunday 27 April 2025 - 03:27
Pakistan - AS:

Menhan: Pakistan Melakukan ‘Pekerjaan Kotor’ AS Selama 30 Tahun

Story Code : 1205108
Relatives wail during the funeral procession of a daily worker who was killed when militants opened fire on a crowed in Pahalgam in Indian-controlled Kashmir
Relatives wail during the funeral procession of a daily worker who was killed when militants opened fire on a crowed in Pahalgam in Indian-controlled Kashmir
Dalam wawancara dengan presenter Sky News Yalda Hakim pada hari Sabtu (26/4), Asif menanggapi pertanyaan mengenai sejarah Pakistan dalam membantu organisasi teroris.
 
“Kami telah melakukan pekerjaan kotor ini untuk Amerika Serikat selama sekitar tiga dekade, dan Barat, termasuk Inggris,” katanya. “Itu adalah kesalahan, dan kami menderita karenanya, dan itulah mengapa Anda mengatakan ini kepada saya,” kata Asif.
 
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa jika Pakistan tidak bergabung dalam perang melawan Uni Soviet dan perang setelah 9/11, rekam jejak Pakistan “tidak dapat dibantah.” “Sangat mudah bagi negara-negara besar untuk menyalahkan Pakistan, yang ‘berperang’ di pihak mereka pada tahun 80-an melawan Uni Soviet.
 
Semua teroris masa kini itu bersenang-senang dan minum-minum di Washington.”
 
Komentar Asif muncul beberapa hari setelah serangan teroris di Kashmir yang dikelola India menewaskan sedikitnya 26 orang.
 
India menuduh Pakistan mendanai dan melindungi organisasi teroris (Front Perlawanan) yang bertanggung jawab atas serangan itu dan telah menangguhkan hubungan diplomatik dengan Pakistan.
 
Meskipun Asif mengakui keberadaan organisasi teroris di wilayah Pakistan, ia menyangkal keterlibatan pemerintahnya dalam serangan di Kashmir yang dikelola India dan mengatakan bahwa TRF tidak ada.
 
Pernyataan Asif merupakan salah satu pengakuan paling jelas dari seorang pejabat Pakistan tentang peran negara itu dalam membantu AS menggunakan terorisme sebagai alat kebijakan luar negeri.
 
Meskipun pemerintah Pakistan sebelumnya telah mengakui mendukung pejuang Mujahidin atas nama AS selama invasi Soviet ke Afghanistan, hanya sedikit yang mengaitkan kebijakan itu dengan keterlibatan AS dalam pembentukan organisasi teroris besar di kawasan tersebut.
 
AS belum menanggapi komentar terbaru Asif tentang kerja sama kedua negara dalam pembentukan organisasi teroris. Pemerintah Afghanistan sebelumnya menuduh Pakistan memberikan dukungan finansial dan logistik kepada Al-Qaeda dan Taliban.
 
Pakistan telah membantah tuduhan tersebut tetapi para pejabatnya merayakan kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan pada Agustus 2021.
 
Dalam beberapa tahun terakhir, Pakistan telah menghadapi lonjakan serangan teroris, yang utamanya dilakukan oleh Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP).[IT/r]
 
Comment