Laporan: Serangan Udara AS Menghantam Kapal Terkait Israel yang Disita Yaman
Story Code : 1205186
Galaxy Leader in the Red Sea
Jaringan televisi al-Mayadeen Lebanon melaporkan pada hari Sabtu (26/4) bahwa pesawat tempur Amerika melakukan tiga serangan udara terhadap Galaxy Leader, yang disita oleh Angkatan Bersenjata Yaman tak lama setelah rezim Tel Aviv melancarkan perang genosida di Jalur Gaza.
Sebagai bagian dari kampanyenya untuk mendukung warga Palestina di Gaza, Yaman menyita kapal berbendera Bahama yang dioperasikan Jepang milik perusahaan Inggris, yang sebagian dimiliki oleh taipan Zionis Israel Abraham (Rami) Ungar.
Penyitaan tersebut terjadi di Laut Merah melalui operasi Yaman yang diterbangkan helikopter pada 19 November 2023.
Pada 22 Januari 2025, otoritas Yaman membebaskan 25 awak Galaxy Leader untuk mendukung perjanjian gencatan senjata antara Zionis Israel dan kelompok perlawanan Hamas Palestina yang berbasis di Gaza.
Delapan warga sipil terluka dalam serangan AS di Yaman Selain itu, pada hari Sabtu, AS mengebom beberapa wilayah di Yaman, di antaranya distrik Bani Harith, di utara ibu kota Sana'a.
Kementerian Kesehatan Yaman melaporkan bahwa delapan warga sipil, termasuk dua anak-anak, terluka akibat serangan tersebut.
Serangan udara AS lainnya menghantam Pulau Kamaran, pelabuhan minyak Ras Isa, dan lingkungan al-Sabeen di Sana'a, serta distrik Kitaf dan al-Salem di provinsi Sa'ada, daerah Bart al-Anan di provinsi al-Jawf, dan distrik Medghal di provinsi Marib.
Serangan AS terjadi setelah pasukan Yaman melakukan serangan balasan serentak terhadap dua instalasi strategis di Tel Aviv dan kota Ashkelon di selatan wilayah pendudukan, menggunakan pesawat tempur tanpa awak yang dikembangkan di dalam negeri.
Mereka juga meluncurkan operasi militer gabungan terhadap kapal induk USS Harry S. Truman dan pengawalnya di Laut Merah sebagai balasan atas agresi AS yang berkelanjutan terhadap negara Arab tersebut.
Washington memulai kampanye pengeboman mematikannya di Yaman pada tanggal 15 Maret setelah Sana'a melanjutkan operasi terhadap Israel sebagai balasan atas dimulainya kembali serangan brutal rezim tersebut di Gaza.
Laporan terkini menunjukkan bahwa serangan militer AS senilai hampir $1 miliar terhadap angkatan bersenjata Yaman hanya berdampak kecil pada kemampuan mereka.
Laporan lain, yang mengutip pejabat militer AS, mengungkapkan bahwa pasukan Yaman telah menembak jatuh tujuh pesawat nirawak Reaper AS dalam waktu kurang dari enam minggu, yang mengakibatkan kerugian yang melampaui $200 juta.
Presiden Yaman Mahdi al-Mashat baru-baru ini menyatakan bahwa pasukannya tetap "tidak gentar oleh rudal, bom, atau pembom strategis" dan mengejek Presiden AS Donald Trump karena telah "tersandung dalam rawa strategis."[IT/r]