Kemenkes Gaza: 51 Martir Baru di Gaza dalam 24 Jam
Story Code : 1205306
Palestinians mourn over the bodies of their relatives who were killed in an Israeli airstrike
Dalam 24 jam terakhir, rumah sakit di Gaza telah menerima 51 martir baru, termasuk 11 yang jasadnya telah ditemukan, beserta 115 cedera.
Agresi Zionis Israel yang tak henti-hentinya terus menghancurkan wilayah tersebut, membuat fasilitas medis yang sudah berjuang keras untuk mengatasi masuknya korban kewalahan.
Sejumlah besar korban di bawah reruntuhan di Gaza masih belum dapat dijangkau, terjebak di bawah bangunan yang runtuh dan di jalan raya.
Tim ambulans dan pertahanan sipil tidak dapat mengakses banyak dari daerah ini karena intensitas serangan dan kerusakan yang sedang berlangsung.
Total korban tewas di Gaza kini mencapai 52.243 orang dan 117.639 orang cedera sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober 2023.
Sebanyak 697 korban tewas telah ditambahkan ke hitungan resmi setelah konfirmasi oleh komite peradilan yang mengawasi pemberitahuan dan kasus orang hilang.
Sejak 18 Maret 2025, Zionis "Israel" telah menewaskan 2.151 orang dan 5.598 orang cedera, yang menggarisbawahi bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung.
Korban terus meningkat di tengah agresi Israel di Gaza, karena laporan harian dari rumah sakit menyoroti meningkatnya jumlah korban dan penderitaan warga sipil yang terkepung.
Zionis 'Israel' melanjutkan perang terhadap jurnalisme Palestina
Sebelumnya hari ini, Sindikat Jurnalis Palestina mengungkapkan temuan yang mengkhawatirkan tentang kondisi kebebasan pers di Palestina, mendokumentasikan pelanggaran luas yang dilakukan oleh pendudukan Zionis Israel selama tiga bulan pertama tahun 2025.
Laporan tersebut menyoroti kampanye brutal dan sistematis terhadap jurnalis Palestina, yang ditandai dengan serangan mematikan, penangkapan, dan perusakan properti.
Menurut data dari Komite Kebebasan sindikat tersebut, 15 jurnalis menjadi martir di Jalur Gaza sebagai akibat dari penargetan langsung oleh pasukan pendudukan Zionis Israel: Tujuh pada bulan Januari dan delapan pada bulan Maret 2025.
Selain penargetan pekerja media, 17 anggota keluarga dan kerabat jurnalis juga tewas.
Selain itu, 12 rumah jurnalis hancur dalam serangan rudal dan artileri, sementara 11 jurnalis mengalami cedera parah.
Penargetan jurnalis tidak berhenti pada serangan fisik.
Laporan tersebut mendokumentasikan 49 insiden di mana kru pers diserang tembakan langsung, dengan kematian yang nyaris terjadi.
Serangan-serangan ini sering dilakukan dengan dalih mengeluarkan peringatan atau mengusir wartawan dari area tertentu, yang menggarisbawahi sifat yang disengaja dari strategi pendudukan untuk membungkam suara media.[IT/r]