'Israel' Melancarkan Serangan Udara di Hadath, Beirut, Lebanon

Pendudukan Zionis Israel menargetkan hanggar yang terletak di kawasan al-Jamous di pinggiran selatan Beirut, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Lebanon.
 
Gudang yang menjadi sasaran terletak di jantung kawasan permukiman dan vital yang padat penduduk, berdekatan dengan dua sekolah dan dikelilingi oleh bangunan permukiman.
 
Pesawat tempur menyerang lokasi yang terancam itu dengan tiga bom, menyusul tiga yang disebut "serangan peringatan", serangan pendahuluan dengan rudal muatan kecil, yang dilakukan sebelumnya oleh pesawat nirawak.
 
Serangan ini terjadi setelah juru bicara pasukan pendudukan Zionis Israel mengeluarkan ancaman sebelumnya pada hari Minggu (27/4), mengancam penduduk pinggiran selatan untuk mengungsi sebagai persiapan untuk serangan udara terhadap target yang ditentukan.
 
Ancaman evakuasi
Dalam sebuah pernyataan, Adraee meminta semua orang yang tinggal di dalam atau di dekat gedung yang ditandai dengan warna merah pada peta yang dibagikan oleh pasukan pendudukan untuk segera mengevakuasi tempat tersebut.
 
Ia mengklaim bahwa gedung-gedung ini "berada di dekat fasilitas milik Hizbullah."
 
Ancaman tersebut meneror warga sipil dan menyebabkan kemacetan lalu lintas di daerah yang terancam, saat warga mencoba mengungsi dari wilayah tersebut.
 
Sebelumnya pada hari itu, seorang warga sipil tewas setelah menjadi sasaran pesawat nirawak Zionis Israel di lahan pertanian antara kota Halta dan Wadi Khansa di Lebanon selatan.
 
Agresi tersebut menandai pelanggaran mencolok lainnya terhadap kedaulatan Lebanon saat rezim Zionis "Israel" melanjutkan operasi permusuhannya di wilayah selatan.
 
Serangan berulang di Hadath
Pada akhir Maret, pasukan pendudukan Zionis Israel mengebom dan menghancurkan sebuah gedung yang sebelumnya mereka ancam di pinggiran selatan Beirut.
 
Gedung yang dihancurkan terletak di sebelah dua sekolah, karena bom dijatuhkan pada hari sekolah di daerah yang biasanya ramai, selama jam sibuk di bulan suci Ramadan.
 
Pada saat yang sama, pendudukan melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran di Lebanon selatan.[IT/r]