Zarif Respon Wacana Penggantian Nama Teluk Persia: "Setiap Warga Iran akan Marah!"

“Demi Iran, kami akan menunjukkan kepada dunia dan penghuni Gedung Putih bahwa warga Iran, yang bersatu dan berbicara dengan satu suara, tidak akan menoleransi komersialisme picik ini,” tulis Zarif dalam bahasa Persia di akun X miliknya pada hari Rabu (7/5) kemarin.
 
“Apa yang terdengar tentang penggunaan nama fiktif untuk Teluk Persia akan membuat marah setiap warga Iran yang patriotik, terlepas dari orientasi mereka,” katanya. Ia menekankan urgensi untuk mengambil tindakan segera, karena “besok mungkin sudah terlambat untuk solidaritas patriotik ini.”
 
Associated Press, mengutip dua pejabat, melaporkan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana untuk mengumumkan selama kunjungan mendatang ke Arab Saudi bahwa AS akan menyebut Teluk Persia sebagai "Teluk Arab."

Ini bukan pertama kalinya Trump memicu kontroversi atas masalah ini. Selama masa jabatan pertamanya pada tahun 2017, ia mencoba langkah serupa, yang mendorong Presiden Hassan Rouhani saat itu untuk menasihati mitranya dari Amerika untuk "belajar geografi."

Zarif, yang saat itu menjabat sebagai menteri luar negeri, pernah berkata, "Semua orang tahu persahabatan Trump dapat dijual kepada penawar tertinggi. Sekarang kita tahu bahwa geografinya juga demikian. Selama berabad-abad, Teluk Persia telah menjadi nama geografis untuk perairan di lepas pantai selatan Iran, sebagaimana dirujuk dalam teks-teks Yunani, Latin, Arab, dan Persia, serta dalam catatan sejarah dan geografi abad pertengahan." [IT/G]